IYF 2014 Wakatobi, Inilah Event Pertama Saya (Bagian II)

20 Mei 2014, pukul 07.15 WITA, aku berangkat dari palu menuju Wakatobi. Ini menjadi kali pertama aku pergi dengan jarak yang begitu jauh. Sebelum keberangkatan temanku tak henti-henti mengingatkan agar aku berhati-hati dalam perjalanan. Aku rasa hal ini wajar saja pasalnya ini kali pertama aku pergi jauh sendirian, aku belum punya gambaran disana, orang tua angkat yang telah dibagikan panitia juga belum kuhubungi, sebenarnya sudah kucoba tapi tidak terhubung dan akhirnya aku berangkat dengan basmalah. Perjalanan ke Wakatobi dapat ditempuh sekitar 4 jam menggunakan jalur udara. Dalam perjalanan menuju Wakatobi pesawat yang aku tumpangi transit di dua tempat yaitu di Makassar dan Kendari. Di ticket yang kupegang harusnya kami sampai pada jam 12.20 WITA akan tetapi karena alasan cuaca buruk pesawat tujuan Makassar-Kendari yang kutumpangi mengalami delay.  Sekitar 1 jam aku menunggu di bandara Internasional Hasanuddin. Dalam penantian, tiba-tiba  muncul perasaan panik. Sebentar lagi akukan sampai di Wakatobi tapi kontak orang tua angkatku belum aktif juga yah, sauadara angkatku juga nomornya tidak aktif, yah Tuhan tolong hamba-Mu ini. Tak lama kemudin ada pemberitahuan bahwa pesawat tujuan Wakatobi via Kendari akan segera berangkat,  aku segera beranjak dan masuk melalui gate 3 bandara sultan hasanuddin. Sesaat setelah pesawat take off aku tertidur dan kembali terbangun saat ada pemberitahuan bahwa pesawat telah sampai di Kendari. Aku dan penumpang yang lain turun dan melapor ke bagian transit lalu kembali naik ke pesawat yang dimaksud. 

Perasaan panikku kambuh lagi, 1 jam lagi aku akan sampai di Wakatobi tapi aku belum menemukan titik temu. Namun, aku tetap berpikir positif dan yakin akan rencana Allah. Benar saja, di tengah kepanikanku samar-samar terdengar olehku suara orang yang menyebut namaku. Ah mana mungkin, mungkin namanya saja yang kebetulan sama pikirku. Setelah kudengarkan baik-baik ternyata benar aku  tidak salah. Seorang Bapak dengan perawakan tinggi dengan badan sedikit berisi berbincang dengan teman disebelahnya. Begini katanya “…ooh aku juga punya anak angkat yang akan sampai hari ini namanya Rukmana dari Universitas Tadulako Palu”. Sungguh pertolongan Allah itu nyata, ditengah kepanikan aku bertemu dengan Bapak yang akan menjadi Bapak angkatku saat kegiatan nanti. Tanpa pikir panjang aku langsung memperkenalkan diri dan asalku kepada Bapak sembari meraih dan mencium tangannya. Aku sangat senang begitupun Bapak. Aku sempat menceritakan pengalamanku sebelum bertemu bapak. Ternyata nomor HP yang diberikan oleh panitia itu ada kesalahan. Tapi yang penting aku sudah bertemu orang tua angkatku. Aku kembali terlelap dalam perjalanan Kendari-Wakatobi. Akhirnya kami sampai di tempat tujuan pukul 13.28 WITA. Satu hal yang baru kusadari setelah turun dari pesawat ternyata 99% penumpang pesawat kala itu merupakan peserta kegiatan IYF 2014.

Pertama kali menjejakkan kaki di pulau Wakatobi kami langsung disambut dengan tarian khas daerahnya. Biasanya ditarikan saat ada tamu tang berkunjung sebagai bentuk apresiasi serta ucapan selamat datang kepada para pengunjung. Selain itu kami juga disambut dengan baliho-baliho selamat datang hampir disetiap sudut kota, seperti di Bandara, Pelabuhan, Terminal dan di sepanjang jalan. Tentunya ini menjadi hal berkesan yang tak terlupakan.

Ketika sampai di bandara  bapak langsung mengajak saya untuk pergi bersamanya karena setiap peserta sudah memiliki penjemput masing-masing, aku merasa anak istimewa karena dijemput langsung di Kendari meski ketemunya nanti di pesawat. Aku patuh saja dengan perintah Bapak. Lalu aku mengambil barang ditemani sopir pribadi Bapak lalu menunggu saudara-saudara angkatku yang akan datang hari itu. Aku lega. Tidak lama kemudian 3 saudara angkatku yang lain juga tiba. Mereka adalah Panji Aziz Pratama dari Unpad Bandung, Fuad Amirullah dari Unair Surabaya, Fendy Fadilah Akbar dari UGM Yogyakarta dan Husain dari Balikpapan. Jadinya, aku yang cantik sendirian. Kami menyempatkan diri untuk mengabadikan moment di bandara ini.
Hussein, Fuad Amirullah dan Fendi Fadilah

Setelah mengabadikan moment kami lansung menuju rumah Bapak yang ditempuh selama 20 Menit dari Bandara. Bapak tidak pulang bersama kami, Beliau harus pulang lebih awal dari kami karena ada urusan kantor. Selama perjalanan kami berbincang saling kenal lebih dalam dan menjalin keakraban dengan mereka, kakak sopir juga gak mau ketinggalan, sesekali Ia juga nimbrung. Kakak sopir kami namanya Kak Maru. Sesampainya di rumah kami langsung ke kamar masing-masing. Pembbicaraan kami harus dipending dulu karena lelah dengan perjalanan panjang hari itu.

Rabu, 21 Mei 2014
Hari ini adalah opening ceremony Indonesia Youth Forum 2014. Lokasi pembukaan adalah di pelabuhan. Indonesia Youth Forum 2014 dibuka oleh  perwakilan dari Menteri Pemuda dan Olahraga. Sungguh ini sangat spektakuler, tak pernah terbayang akan semeriah ini. Pembukaan dirangkaikan dengan serangkaian pesta rakyat setempat. Kabuenga adalah salah satu kebudayaan khas daerah. Kabuenga menjadi acara favorit kaum muda mudi Wakatobi. Kabuenga  berarti ayunan untuk mencari pasangan. Menurut kepercayaan setempat, setelah mengikuti tradisi kabuenga akan mendapatkan jodoh dalam waktu yang tidak terlalu lama. Ternyata nih yah, kesaktian Kabuenga telah dirasakan oleh sutradara dan artis terkenal Hanung-Zaskia, dua minggu setelah mengikuti tradisi kabuenga mereka menikah. “Bupati Hugua bilang , kalau ada acara Kabuenga aku disuruh ikut. Aku dan Hanung disuruh naik ayunan. Ternyata setelah naik, 2 minggu kemudian kita nikah sungguhan. Itu enggak kita rencanakan. Padahal saat kita diayun, kita belum kepikiran buat nikah”, kata Zaskia. Selain itu ada atraksi menarik lainnya yaitu Kasondaa, Honari Mosega, Tari Lariangi, Kaledupa dan Sajomoane.
Selain itu juga diadakan lomba memasak menu makanan lokal. Setelah proses penjurian maka seluruh peserta IYF 2014 dipersilahkan untuk mencicipi menu-menu yang terhidang di meja. Aku lansung mencicipi makanan yang terhidang. Dari sekian menu yang terhidang yang menjadi buruan pertamaku adalah Kepiting Goreng, Udang Goreng dan Cumi Asam Manis. Aku juga menyempatkan mencicipi makanan yang lainnya. Salah satu menu khas Wakatobi ini adalah Kasoami yang terbuat dari singkong atau ubi kayu. Tak berhenti sampai disitu, acara selanjutnya yaitu pelepasan lampion perdamaian di pelataran pelabuhan. Hmm luar biasa.
Kamis, 22-23 Mei
Nah, agenda inti IYF 2014  dimulai. Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan antara lain: Ministerial Panel, Meet The CEO, Leders Panel, World Cafe, Focus Group Discussion, Indonesia Youth Initiative Forum dan masih banyak lagi. Beberapa rangkaian kegiatan yang dilakukan pada Indonesia Youth Forum 2014 yaitu Meet The CEO dengan PT. Microsoft Indonesia, Coca-Cola Foundation, David Hulse selaku CEO Ford Foundation Indonesia. Ministrial Forum Kemenparekraft RI, Kemenpora RI.Hadir pula pada sesi Meet The Leader, Bapak Jend. Purn. Luhut B. Panjaitan dan tentunya Bupati Wakatobi yaitu Bapak Hugua yang berbagi berbagi cerita dan pengalaman. Kegiatan Indonesia Youth Forum 2014  didukung dari berbagai pihak dari mulai pemerintahan hingga pihak swasta yaitu, kementerian Pemuda dan Olahraga RI, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Pemerintah Daerah Wakatobi, Tanoto Foundation, dan Telkomsel.
Rangkaian kegiatan ini berpusat di Patuno Resort Wakatobi yang merupakan Resort andalan para Wisatawan, pemandangan bagian depan Resort disuguhkan oleh pemandangan pantai pasir putih yang Indah, kebersihan pantai dan lautnya masih sangat terjaga hal ini bisa dilihat dari laut yang begitu jernih.
Kami menginap di patuno Resort selama 2 hari. Di patuno Resort aku dipertemukan dengan teman sekamar yang begitu baik terhadapku mereka adalah Nana Diana dari Unsyiah Aceh, Intan Puspitasari dari UGM Yogyakarta, Alna Purnawati dari SMAN 1 Wangi-Wangi dan Sulis dari UT Wangi-wangi. Alhamdulillah kami langsung akrab sehingga tak ada lagi yang canggung-canggung antar sesama. Kami selalu bersama saat mengiikuti setiap rangkaian. Hingga akhirnya kami harus kembali ke rumah orang tua angkat kami masing-masing. Aku sedih harus berpisah dari mereka karena bagiku mereka juga sudah kuanggap layaknya keluarga. Tapi, sudah harus seperti itu.
Kami sudah siap dengan kopor di depan kamar ketika mobil jemputan Nana dkk. Tiba di depan Resort. Namun, mereka memutuskan akan pergi setelah penjemputku datang. Tidak lama kemudian Fuad menelpon dan menanyakan keberadaanku dan langsung menjemputku. Aku bersiap memasukkan kopor kedalam mobil ketika sopir mobil yang ditumpangi Nana dkk. Meminta izin kepada Kak Maru untuk mengangkat kopoorku ke mobil yang ditumpangi Nana. Lho ada apa ini? Aku bingung dan bertanya-tanya. Pak sopir menjelaskan kepadaku ternyata saat pembagian orang tua angkat terjadi kesalahan pembagian itulah sebabnya sekarang saudara angkatku semuanya laki-laki. Panitia telah merevisi kekeliruan tersebut sehingga orang tua angkatku yang seharusnya adalah Bapak Kepala Dinas Pendidikan Wakatobi, juga merupakan orang tua angkat Nana. Setelah semua jelas. Aku ikut pulang  ke rumah bersama Nana. Meskipun sebenarnya aku sudah merasa nyaman dengan saudara angkatku Panji dkk. Mungkin ini pilihan terbaik. Sesampainya di rumah aku disambut hangat oleh Bapak dan Ibu. Sore itu Ibu mengajak kami memasak untuk makan siang. Yaps, menu hari ini makanan kesukaanku, Cumi asam-manis. Oohh sedapnya.

0 comments

It's nice to see you !