SEBUAH PENUNTASAN



Senin, 19 desember 2016 di ruang ujian sidang sarjana Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako Palu. Tepat pukul 11.26 a.m WITA status sebagai mahasiswa sudah tak melekat padaku lagi. Ya, kini statusku di kampus itu telah berubah, yang awalnya masih "Mahasiswa" sekarang berganti menjadi "Alumni".  Jika dihitung-hitung masa studiku di kampus kaktus itu adalah 4 Tahun 5 Bulan 7 Hari. Ku bilang ini termasuk waktu yang cukup lama dibanding kawan-kawan terkhusus kawan-kawan lain di fakultas tetangga. Tapi, di fakultasku sendiri ini adalah waktu yang terhitung normal karena ada kebijakan berupa tambahan waktu satu tahun waktu kuliah normal. Kebijakan ini cukup beralasan karena realita yang terjadi banyak mahasiswa yang terlambat lulus karena terhambat masalah penelitian.

Empat tahun lebih bukan waktu yang singkat terlebih untuk mahasiswa rantau sepertiku. Rela menempuh jarak yang tak dekat dengan membawa amanah orang tua. Iya, membawa harapan besar orang tua melihat anaknya bisa memperoleh gelar sarjana dan harapan terbesar yang pasti adalah hadir dan menyaksikan anaknya dalam acara wisuda. Banyak aral melintang. Rintang dan hambatan sana sini. Berpacu dalam gerigi perjalanan menuju sarjana. Namun, Alhamdulillah Allah pun percaya dengan tetap memberikan kekuatan dalam menghadapi segala rintang dan hambatan selama perjalanan, hingga pada akhirnya aku berhasil sampai di titik itu. Demi senyuman bahagia dari dua bola mata orang tua. Aku selalu percaya tidak ada yang tidak mungkin selama kita masih bisa bernafas di dunia, asalkan kita yakin. Raih semua kesempatan, mari berlari ke tempat yang lebih tinggi.

Kamis, 02 Maret  2017 pelaksanaan acara Wisuda Lulusan 86 Universitas Tadulako. Benar, hari ini aku wisuda. Alhamdulillah, resmilah sudah statusku sebagai alumni meski sebenarnya status alumni itu sudah melekat hampir 3 bulan yang lalu. Hanya saja, sebelum wisuda ku anggap itu belum resmi. Harri ini,  tuntaslah sudah satu amanah besar yang ku pikul selama ini. Ada haru yang sebenarnya ku sembunyikan. Aku tak ingin memperlihatkannya. Rasa bahagia dan syukur yang tak terkira senantiasa terpanjatkan ke Hadirat Ilahi Rabbi, terima kasih atas ukiran senyuman dari bibir mereka. Terima kasih Ibu, Bapak, Adik dan Keluarga yang telah mendukung. Kalian terbaik dan tak tergantikan.


Terima kasih telah hadir dalam hidupku. Ini adalah proses panjang. Pengalaman hidup yang tak pernah terbelikan dengan apapun. Adalah hal yang akan menjadi catatan rapi terbaik dalam sejarah kehidupanku.
*******

Terima kasih kepada semua pihak yang hadir hingga membentuk pelangi indah dalam perjalanan kehidupanku, terkhusus di tanah rantau ini.

Terima kasih Bapak Ibu Dosen di Fakultas MIPA terkhusus jurusan kimia. Terima kasih atas segala ilmu yang telah dibagikan. Mohon maaf yang sedalam-dalamnya jika belum menjadi mahasiswa yang baik. Namun, satu hal ku berjanji akan terus meningkatkan kapasitas diri hingga akhirnya Bapak/Ibu dosen merasa bangga sudah pernah mengajariku. Terkhusus kedua dosen waliku yang juga dosen pembimbing tugas akhir Ibu Musafira, S.Si, M.Sc dan Ibu Dr.Nurhaeni, M.Si terima kasih  atas dukungan dan masukannya selama ini. Terlebih dosen Pembimbing pertama yang juga sebagai ketua jurusan kimia Bapak Dr. Ruslan, S.Si, M.Si terima kasih atas kesabaran, dukungan dan masukannya selama ini terkhusus dalam proses penyelesaian studi.

Terima Kasih Sahabat seperjuangan, kawan-kawan Kimia 2012. Kalian tetap yang terbaik, meski kusadari tak begitu banyak waktu yang ku habiskan bersama kalian. Aku tahu ada banyak persepsi dan pendapat dari teman-teman tentangku mulai dari baik-baik pun ada juga yang buruk. Aku tak tahu apa saja yang ada dalam pikir kalian tentangku. Tapi apapun yang kalian perbincangkan aku tak akan ambil pusing. Itulah diriku, mari kita saling memahami. Terima kasih atas kebersamaan hampir empat tahun setengah ini, bersusah senang bersama menghadapi laporan yang menumpuk, begadang semalam suntuk itu adalah hal yang tak terlupakan, banyak pelajaran yang turut ku ambil dari kalian. Kalian berhasil menciptakan satu cerita terbaik yang akan ku ceritakan kepada orang-orang yang ada di masa depan nanti. 

Terima kasih Bidik Misi. Terima kasih Keluarga besar Mahasiswa Bidik Misi Universitas Tadulako yang telah mengajarkan betapapun besarnya makna sebuah syukur dan perjuangan. Terima kasih atas segala kesempatan terbaik ini semoga bisa melahirkan generasi-generasi emas indonesia. Aku berjanji akan membalas apa yang telah ku dapatkan dengan terus menebar dan melakukan aksi kebaikan yang mendekatkan masyarakat di rate terbawah dengan strata pendidikan yang semakin meningkat.

Terima kasih kepada seluruh lembaga-lembaga yang pernah ku terlibat di dalamnya. Betapapun banyak pelajaran yang ku ambil dari sana. Terima kasih HIMAKIM FMIPA Untad, LP3IM Untad, DPM FMIPA Untad, TP. Al-Ishlah FMIPA Untad dan BRM FMIPA Untad. 

Terima kasih LDK UPIM Untad. Terima kasih PTQ dan SI 1435 H dan 1436 H. Banyak kisah dan cerita yang tak akan terlupakan. Cerita tentang perjalanan menuju hijrah dan berproses menjadi lebih baik. Disinilah aku dipertemukan dengan orang-orang hebat yang hingga hari ini tetap setia membersamai perjalanan meski tak berstatus sebagai "Pengurus" lagi. Cita rasa kekeluargaan, saudara seiman yang begitu hangat ku temukan disini sehingga membuat teduh siapapun yang berada di dalamnya. InsyaAllah.

Terima kasih sahabat shalihah, sahabat tarbiyah yang menjadi oase ditengah gersangnya Jiwa. Terima kasih Murabbiyah terbaik Kak Wina, Kak Khairiyah dan Kak  Widia. Terima kasih ukhtifillah  seperjuangan Vita, Dita, Nurul, Juliana, Agustinur, Nurul, Gina, Aida, Kak Fira, Kak Haryati, Kak Ayu, Kak Rukayyah dan ukhtifillah lainnya. Semoga senantiasa saling mengingatkan dalam kebaikan.

Terima kasih mentor tahsin terbaikku Kak Peni Putri Rafika. Terima kasih atas bimbingan dan motivasinya selama ini kak. InsyaAllah akan terus membutuhkan bimbingan kakak sampai benar-benar mantap.

Terima kasih kepada seluruh sahabat nusantaraku. Sahabat rasa saudara hehehe. Kak Visya, Kak Vana, Ana Fairuza, Mba Etty, Mba Ulfa, Intan, Nana Diana yang juh di Aceh sana, Rafiniati si Sumsel, Adik Alna, Husnul Hidayah, Azizah, Wiwin Permata Putri, Lili, Novia, First, April, Meli, Mbak Putri juga Mbak Nailil dan kawan-kawan lainnya terima kasih karena kalian begitu memotivasi dan menginapirasi bagiku.
  
Terima kasih Rubalang alias Rumah Bahari Gemilang yang telah mempertemukanku dengan orang-orang hebat di luar sana. Rubalang adalah rumah bagiku. Rumah yang selalu ku rindukan saat jauh. Rumah yang selalu mengingatkan rindu untuk pulang. Rumah yang mempertemukanku dengan KITA yang lantas menamakan diri "Lima Bintang". Hehe. Kenapa Lima Bintang? Jawabannya sederhana, karena KITA berjumlah 5 orang pun bintang pun mempunyai 5 sisi. Mereka adalah orang-orang hebat yang pernah ku kenal dan akan menjadi catatan sebagai orang-orang penting dalam sejarah kehidupanku.
Terima kasih Sahabat Perjuang di Komunitas Anak Untad. Alhamdulillah berkat kalian seorang Rukmana bisa berkembang dan berhasil melahirkan berbagai karya-karya meskipun sederhana. Terima kasih yang sebesar-besarnya teruntuk sahabat Anak Untad. Kalian selalu dihari.

Terima kasih  kepada Ibu Eny Yuniati, S.Si, M.Si dan Bapak Moh. Alwi, S.Si, M.Si atas kepercayaan untuk menempati rumah selama beberapa waktu. Semoga Allah membalas segala kebbaikan bapak dan Ibu.

Terima Kasih  Kak Hasna dan Keluarga yang telah menjadi kakak dan keluarga yang terbaik. Karena kalian aku merasa tak sendirian lagi di tanah rantau ini. By the way, aku merindukanmu kak Hasna. Sudah cukup lama tak berjumpa.

Terima kasih sahabat shalihah Fakhrunnisa dan keluarga karena kalian aku jadi bisa sedikit meredam kerinduan untuk pulang ke rumah. Kehangatan kalian membuatku serasa ada di rumahku sendiri. Aku belajar banyak darimu. Mengajarkanku untuk senantiasa menjaga orang-orang baik disekitarku. Mengajarkanku bagaimana menjadi lebih dewasa, dan masih banyak lagi.

Terima kasih sahabat-sahabat terhebatku Nurul Farida, Darmawati, Nur Hidayah, Bahrul Fajrih, Retno Budiasih, Ikerniaty, Mahfudz, Moh. Tofan Saputra, Nurlela Karim. Banyak sekali cerita bersama kalian. Juga teruntuk sahabat kesayangan Partner Kesana Kemari Ibu Hardhianti Haris. Kamu yang terbaik. Biarkan dia tersimpan rapi dalam memori biarkan waktu yang akan membuka kembali dan mengingatkan bahwa kita pernah sedekat ini (dulu).

Terima kasih juga untukmu sahabat terbaik Muhammad Nurramadhan dan Ahmad Menni. Terima kasih telah hadir dalam hidupku kalian akan selalu mendapat tempat terbaik dalam ruang ingatanku. Aku masih ingat semua kebaikan-kebaikan kalian hingga hari ini. Semua terekam dengan baik.

Terima kasih partner wirausaha Kak Tofan, Kartina, Axel dan Reret. Mari kita kembangkan usaha kecil-kecilan yang sudah dirintis dari awal. Pun terima kasih Partner Kelor Herlangga Adiputra yang entah kapan kelor ini akan mendapatkan perhatian khusus, jangan sampai mimpi dan harapan-harapan kita tentang kelor terlebih dulu diwujudkan oleh orang lain.

Terima kasih  Sitti Ainun Hikmah dan Para Homates. Terima kasih telah bersabar. Maafkan diriku yang terlalu jutek dan acuh tak acuh. Tapi, seperti yang pernah ku bilang. Seperti inilah aku. Sekali lagi memohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala hal yang kurang berkenan selama ini. Pun terima kasih pun terhaturkan kepada seluruh keluargamu dan Almarhum Pakpo mu atas kebaikannya. Semoga beliau mendapat tempat terbaik di sisi-Nya. Aamiin, aamiin, allahumma aamiin.

Pun terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang berjasa yang tak dapat ku sebutkan satu per satu. Tetaplah berjejak di lajur yang sesuai. Tetap semangat. Semoga suatu saat nanti kita kembali dipertemukan. Dipertemukan dalam keadaan terbaik di puncak kesuksesan.

0 comments

It's nice to see you !