Seiring
bergulirnya waktu, maka setiap kita pasti akan meniti hidup di masa yang tidak
sama, dalam keadaan yang berbeda. Akan ada masa usia semakin senja karena bumi
semakin tua. Banyak yang hilang dan berganti, pada siklusnya. Hingga pada
puncaknya kita akan tiba pada masa pensiun.
Bagaimana
dengan ativitas kebaikan ? Kita tidak seharusnya pensiun dari medan kebaikan karena hal tsb adalah pengabdian seumur hidup. Jika pun, maka terputusnya mata rantai sejarah adalah efek yang
ditimbulkan.
Ibarat sebuah
pucuk pada ranting. Semakin lama, pucuk akan terus bertumbuh hingga menjadi
daun tua, lalu menguning hingga akhirnya gugur. Dedaunan gugur ini akan
membusuk dan terfermentasi menjadi pupuk yg dibutuhkan oleh pertumbuhan ranting
sebelum akhirnya pucuk baru menumbuh.
Hal
ini sama dengan kebaikan. Tidak ada kata pensiun, yang
ada adalah pergantian bentuk peran, dari masing-masing generasi. Setiap kita memiliki posisi tersendiri untuk tetap terlibat dalam kebaikan
bahkan meski kita tidak di tempat yang sama karena esensi utamanya adalah
dampak yang mampu mensejahterakan.
Olehnya, yang harus kita lakukan adalah memaksimalkan keteladanan
bagi generasi selain kita, generasi baru, bahwa tidak ada hal
lain yang lebih baik selain dengan senantiasa
memberikan contoh militansi perjuangan dengan segenap titik usia kita, hingga kematian menjemput.
Tanamkan dalam diri kita bahwa tugas kita BUKAN SEKEDAR MELAKUKAN KEBAIKAN,
TAPI MENYEBARKAN SERTA MEMASTIKAN SEBUAH KEBAIKAN TETAP BERKELANJUTAN..
BTW, TERIMA KASIH 2019.... ASSALAMUALAIKUM 2020..
[ Rukmana Suharta ]
Selasa, 31 Desember 2019 - Pukul 23.40 WIB.
Ciputat. Tangsel, Indonesia
0 comments
It's nice to see you !