Minggu
pertama di Pare adalah masa penjajakan bagiku, masa yang menjadi waktu dimana
rasa penasaranku akan daerah ini begitu tinggi. Kebetulah seorang temanku
sewaktu masih kuliah di Palu sudah berada di sini lebih dulu. Namanya
Kamal. Sudah hampir bulan dia belajar disini. Banyak hal yang sudah dia
ceritakan. Ketan Susu alias Tansu adalah salah satu makanan
yang katanya wajib untuk dicicipi. Makanan legendarisnya kampung Inggris.
Katanya ga afdol kalau ga berkunjung ke salah satu warung yang menjual makanan
"Legendaris" di kampung Inggris ini. Dia berhasil membuat rasa
penasaranku semakin tinggi.
Rasanya
masih terlalu pagi ketika aku dan 4 orang temanku sudah siap waktu itu.
Siap dengan sepeda masing-masing untuk menjelajah Pare. Untuk menjawab rasa
penasaranku yang sudah cukup lama itu, Ketan susu kami jadikan destinasi utama.
Meskipun kami semua masih baru disini. Belum ada satupun yang paham benar
alamat yang di tuju. Untungnya, ada si Maps yang selalu paham dan
ada seorang teman yang berbaik hati mau menemani perjalanan kami hari itu.
Namanya Andari, salah satu temna baikku yang berasal dari Ambon.
Setelah
gowes sekitar 2 KM, perlahan si Warung Tansu-nya sudah mulai nampak.
Yaps, kami sudah sampai di tempat legendaris itu. Nah, itu dia warung tansunya.
Warung Tansu yang katanya sangat legendaris. Warungnya sangat sederhana
menurutku. Namun, istimewanya, karena letaknya dikelilingi perkebunan Jagung
milik warga setempat, kita bisa menikmati pemandangan hijau yang cukup
meneduhkan dari Warung Tansu. Tempatnya masih sangat asri. Yaah, tidak
begitu mengecewakan. Tentu saja, warung ini dipenuhi ramai pengunjung.
Rerata mereka adalah anak-anak muda yang bisa ku pastikan bahwa mereka adalah
siswa-siswa yang sedang belajar di kampung Inggris. Cukup gampang untuk menebak
karena mereka ngomongnya english-english gitu.
Seorang
temanku langsung memesan 3 porsi Ketan Susu. Harganya sangat terjangkau menurutku,
terlebih disaat sekarang yang semua serba diperhitungkan, hanya Rp3.000/ porsi.
Beberapa saat kemudian, ketan susu sudah ada di hadapan kami.Taraaaa...
Ternyata, seperti inilah ketan susu. Makanan sederhana yang terbuat dari ketan
yang dikukus hingga legit, kemudian ditambahkan parutan kelapa dan ditambahkan
susu bubuk sebagai topping. Sebenarnya daerah tempatku berasal, Palu,
memiliki makanan yang hampir serupa hanya saja tidak menggunakan susu, hanya
dilumuri dengan kelapa parut yang diberi sedikit garam, rasanya tidak kalah
nikmat terlebih jika dimakan bersama ikan rono. Masyarakat Palu biasa
menyebutnya "Putu" dan ada sebagian yang menyebut "sokko".
Akhirnya
rasa penasaranku tertunaikan sudah. Meskipun, aku adalah orang yang paling
penasaran dengan Tansu waktu itu. Namun, aku adalah orang yang paling sedikit
mencicipi si legendaris Tansu. Alasannya sederhana, karena sebenarnya aku tidak
pernah begitu menyukai makanan apapun yang berbahan dasar Ketan. Hanya
penasaran saja dengan makanan legendaris ini. Hihihi. Asalkan sudah mencicipi
maka itu sudah cukup bagiku. Eittsss... Meskipun aku bukanlah penyuka ketan
tapi bisa kupastikan, yaa tentu saja Tansu memiliki cita rasa yang enak,
manis dan gurih karena perpaduan antara susu dan kelapa parutnya.