AKU DAN TANSU (KETAN SUSU) DI KAMPUNG INGGRIS

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifz9XnOnUmGhddo8pGeO_TN242KlHwXDkvZQdXfpvYAmEOaexJeT2urY3HqplviVM4fpdgHrM6G3k8x886NiX0oA3P-e112H_J6INRZGDGpR9LL8uV7hbd-DhB53756RtYPlyfknCv5D-0/s1600/C360_2014-02-08-07-14-40.jpg

Minggu pertama di Pare adalah masa penjajakan bagiku, masa yang menjadi waktu dimana rasa penasaranku akan daerah ini begitu tinggi. Kebetulah seorang temanku sewaktu masih kuliah di Palu  sudah berada di sini lebih dulu. Namanya Kamal. Sudah hampir  bulan dia belajar disini. Banyak hal yang sudah dia ceritakan.  Ketan Susu alias Tansu adalah salah satu makanan yang katanya wajib untuk dicicipi. Makanan legendarisnya kampung Inggris. Katanya ga afdol kalau ga berkunjung ke salah satu warung yang menjual makanan "Legendaris" di kampung Inggris ini. Dia berhasil membuat rasa penasaranku semakin tinggi. 

Rasanya masih terlalu pagi ketika aku dan 4 orang  temanku sudah siap waktu itu. Siap dengan sepeda masing-masing untuk menjelajah Pare. Untuk menjawab rasa penasaranku yang sudah cukup lama itu, Ketan susu kami jadikan destinasi utama. Meskipun kami semua masih baru disini. Belum ada satupun yang paham benar alamat yang di tuju. Untungnya, ada si Maps yang selalu paham dan  ada seorang teman yang berbaik hati mau menemani perjalanan kami hari itu. Namanya Andari, salah satu temna baikku yang berasal dari Ambon.

Setelah gowes sekitar 2 KM, perlahan si Warung Tansu-nya sudah mulai nampak. Yaps, kami sudah sampai di tempat legendaris itu. Nah, itu dia warung tansunya. Warung Tansu yang katanya sangat legendaris. Warungnya sangat sederhana menurutku. Namun, istimewanya, karena letaknya dikelilingi perkebunan Jagung milik warga setempat, kita bisa menikmati pemandangan hijau yang cukup meneduhkan dari Warung Tansu.  Tempatnya masih sangat asri. Yaah, tidak begitu mengecewakan. Tentu saja, warung ini dipenuhi ramai  pengunjung. Rerata mereka adalah anak-anak muda yang bisa ku pastikan bahwa mereka adalah siswa-siswa yang sedang belajar di kampung Inggris. Cukup gampang untuk menebak karena mereka ngomongnya english-english gitu.

Seorang temanku langsung memesan 3 porsi Ketan Susu. Harganya sangat terjangkau menurutku, terlebih disaat sekarang yang semua serba diperhitungkan, hanya Rp3.000/ porsi. Beberapa saat kemudian, ketan susu sudah ada di hadapan kami.Taraaaa... Ternyata, seperti inilah ketan susu. Makanan sederhana yang terbuat dari ketan yang dikukus hingga legit, kemudian ditambahkan parutan kelapa dan ditambahkan susu bubuk sebagai topping. Sebenarnya daerah tempatku berasal, Palu,  memiliki makanan yang hampir serupa hanya saja tidak menggunakan susu, hanya dilumuri dengan kelapa parut yang diberi sedikit garam, rasanya tidak kalah nikmat terlebih jika dimakan bersama ikan rono. Masyarakat Palu  biasa menyebutnya "Putu" dan ada sebagian yang menyebut "sokko".
Akhirnya rasa penasaranku tertunaikan sudah. Meskipun, aku adalah orang yang paling penasaran dengan Tansu waktu itu. Namun, aku adalah orang yang paling sedikit mencicipi si legendaris Tansu. Alasannya sederhana, karena sebenarnya aku tidak pernah begitu menyukai makanan apapun yang berbahan dasar Ketan. Hanya penasaran saja dengan makanan legendaris ini. Hihihi. Asalkan sudah mencicipi maka itu sudah cukup bagiku. Eittsss... Meskipun aku bukanlah penyuka ketan tapi bisa  kupastikan, yaa tentu saja Tansu memiliki cita rasa yang enak, manis dan gurih karena perpaduan antara susu dan kelapa parutnya. 

Maka benarlah kata orang-orang, Tansu ini wajib untuk dicoba saat berkunjung ke Pare. So, jika berkunjung ke Pare jangan lupa berkunjung ke Warung Tansu meskipun kamu bukanlah penyuka ketan! Dijamin pasti tidak akan mengecewakan, seperti aku dan Tansu.

0 comments

It's nice to see you !