RUBALANG (Rumah Bahari Gemilang)

Hai akak  Bintang Laut..
Anyway, thank you sudah mampir.. 

Di tulisan kali ini saya ingin mengulas secara singkat tentang sebuah komunitas sosial, Rumah Bahari Gemilang, yang saat ini memusatkan program-programnya di daerah Sulawesi Tengah khususnya di kota Palu dan Kabupaten-kabupaten sekitarnya.  

Keinginan untuk mengikuti PKM (Program Kreatifitas Mahasiswa) yang di dilaksanakan oleh RISTEK DIKTI pada tahun 2013 menjadi awal dari munculnya ide mendirikan komunitas yang saat ini sudah familiar bagi masyarakat di kota Palu. Pada waktu itu, ide ini dituangkan dalam sebuah proposal hibah dalam bidang PKM-M (Pengabdian Masyarakat) oleh Moh. Tofan Saputra, seorang mahasiswa budidaya perairan di Universitas Tadulako, dan berhasil mencuri perhatian reviewer dan mendapatkan sejumlah dana hibah dalam merealisasikan program-programnya.

Sedikit ingin memberikan gambaran juga tentang latar belakang pemilihan ide nih. Yaps, Indonesia merupakan Negara kepulauan sehingga dikenal juga dengan nama Nusantara. Indonesia terdiri atas 70% lautan dan 30% daratan. Terkhusus di kawasan timur Indonesia. Indonesia kaya akan sumber daya dari wilayah maritim diantaranya kaya akan  sumber  energi di laut, sumber daya alam di laut, pertambangan, serta kawasan wisata di daerah pesisir dan bawah laut. Itu adalah aset kekayaan. Kondisi pesisir begitu kaya namun mayoritas  masyarakat hidup dalam kemiskinan dan ketertinggalan pun generasi mudanya banyak yang tidak bernasib baik untuk menikmati pendidikan. Disisi lain kita paham atas pentingnya pendidikan. Untuk mencapai taraf kesejateraan yang baik, maka kualitas SDM harus ditingkatkan dan tentunya melalui pendidikan. Atas dasar keresahan-keresahan inilah muncul gagasan untuk membangun Rumah Bahari Gemilang alias Rubalang. 

Rubalang resmi didirikan pada tanggal 12 April 2014 tepatnya di desa Lero Kec. Sindue, Kab. Donggala (sekitar 20 menit dari kota Palu menggunakan sepeda motor), awalnya merupakan Community Development yang dirancang khusus hanya untuk fokus dalam pendidikan di daerah pesisir  khususnya pendidikan anak usia Sekolah Dasar (7-12 Tahun). Hal ini cukup beralasan karena tingginya angka putus sekolah di Indonesia terjadi pada anak-anak usia tersebut.

Nah, sekarang mari melihat  uraian makna dari penamaan Rubalang ini. Keputusan dalam pemilihan kata “RUMAH” pada yaitu berdasarkan pada kenyataan bahwa 70% anak-anak usia 7-12 tahun  menghabiskan dan 30 % di sekolah artinya  sebagian besar waktu anak-anak adalah di rumah. Oleh karena itu, metode yang paling efektif adalah pendekatan  dari  rumah  ke  rumah, juga didukung dengan fakta bahwa pemeran tertinggi dalam  mendidik anak adalah keluarga. Pemahaman  pentingnya pendidikan  harus dimulai dari keluarga sehingga nantinya  keluarga mampu  menjadi pendorong utama dalam  mengurangi angka putus sekolah dan itu terjadi di RUMAH. Kata kedua, “BAHARI”,  menggambarkan  bahwa proyek ini dikhususkan di daerah pesisir. Selanjutnya, “GEMILANG” merupakan  gambaran dari tujuan yang ingin dicapai dikemudian hari yaitu berkurangnya angka putus sekolah di daerah pesisir dan terbentuknya sumber Daya Manusia yang berkompeten sehingga terwujud generasi INDONESIA CERDAS INDONESIA GEMILANG. 

Pada masa awal berdirinya, Rubalang focus pada beberapa program seperti pembentukan Rumah Baca, pengadaan Gerakan 1000 buku untuk menyuplai buku ke rumah baca, kelas Gemilang dan Rubalang Camp.  Singkatnya, semua program hanya difokuskan pada anak-anak.
Seiring berkembangnya waktu, komunitas ini semakin berkembang pun sempat dipresentasikan di beberapa ajang konferensi baik lokal maupun internasional, pun beberapa kali sempat bermitra dengan lembaga-lembaga kemanusiaan yang berpengalaman seperti Aksi Cepat Tanggap (ACT), Maxima Indonesia, Komunitas Sedekah Oksigen dan lain-lainnya. Banyak pengetahuan baru yang bisa direkam dan dijadikan bahan evaluasi oleh komunitas ini. Kami menyadari masih banyak hal yang masih kurang olehnya butuh untuk terus berbenah. Inilah yang kemudian menjadi pendorong transformasi dalam visi maupun misinya. 

Kini, Rubalang lebih dikenal dengan komunitas peduli pesisir berbasis edukasi, dengan sasaran utama adalah pemuda dalam hal ini adalah mahasiswa. Fokus utama adalah pengembangan kepedulian anak muda dalam hal ini Mahasiswa agar mampu terlibat sebagai mediator, jembatan penghubung, antara kalangan intelektual muda dengan masyarakat pesisir. 

Komunitas ini memiliki 3 program rutinan utama yaitu Gemilang Youth Forum (GYF), Rubalang The Explorer (RTE), dan Jelajah Asa (JA). 

Gemilang Youth Forum (GYF) adalah forum kepemudaan berbasis pelatihan dan pengembangan diri yang berfokus pada penanaman nilai “kepemimpinan” dan “kepedulian” sekaligus sebagai event perekrutan anggota komunitas. Setiap tahunnya, GYF digelar menjelang akhir tahun, sekitar awal September (yang pengen gabung, pantengin ya!), dengan tema yang bervariasi.  Pelatihan  berisi tentang kepemimpinan (leadership), wawasan kemaritiman, serta pembuatan kegiatan sosial (social project). Gemilang Youth Forum pun memiliki tiga agenda, yaitu Inspiring Leadership Talk (ILT), Leadership Forum (LF), dan Home Stay.

Rubalang The Explorer (RTE) adalah salah satu kegiatan wajib komunitas Rubalang yang bertujuan untuk melahir tumbuhkan optimisme pendidikan pesisir. Para relawan atau pemuda akan menyambangi daerah-daerah yang layak didatangi seperti pulau-pulau terdepan dan terluar Indonesia.  Rangkaian agendanya diantaranya adalah Kelas Gemilang, Kelas Mimpi, Kegiatan Seni, dan Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), Festival Anak Pesisir, Jelajah Bahari, dan Sosialisasi pentingnya pendidikan kepada masyarakat. Pada kegiatan ini pesertanya lebih umum dan biasanya digelar di bulan januari. 
 Jelajah Asa adalah Pogram Pertukaran Pelajar Anak Pesisir,  yang akan mempertemukan anak-anak pesisir dan pulau yang berprestasi ditingkat SMP dari berbagai kabupaten yang ada di Sulawesi Tengah, dengan sosok-sosok inspiratif di Kota Palu. Sekaligus praktik kehidupan  untuk melejitkan potensi mereka. Sehingga setelah mereka pulang kembali ke tempat tinggalnya,  mereka bisa menjadi para Dream Hunter, Duta kebaikan, dan duta perubahan bagi lingkungannya kelak. Tema awal dari kegiatan ini mengangkat  tema 'Bermimpi, Mandiri, dan berkarya'  yang didasari pada beberapa fenomena yang terjadi pada anak-anak di daerah pulau dan pesisir  yakni mengenai Accessibility, Netwotking, And Oppourtunity (Akses, Relasi dan Kesempatan) yang jarang mereka dapatkan.  

Saat ini, Rubalang juga sedang menjalankan sebuah program baru yang bernama Rumah Harapan Pesisir (RHP) di beberapa daerah terdampak Gempa dan Tsunami Palu yang terjadi 28 September 2018.


Sekarang , lanjut ke nilai-nilai..
Rubalang juga punya 5 nilai utama yang menjadi pegangan yaitu Peduli, Integritas, Kerjasama, Disiplin dan  Tanggung jawab yang dilambangkan dengan salam bintang laut atau salam 5 jari. Satu hal lagi, semua relawan yang terlibat dalam Rubalang, kami menyebutnya “Bintang Laut”.

Nah, itulah sedikit gambaran tentang komunitas yang hampir berusia 5 tahun ini. Lagi, Rubalang hadir bukan semata-mata langsung menyelesaikan masalah, tapi menggerakkan orang lain untuk sama terlibat. Kami percaya bahwa bersama akan saling menguatkan, mempercepat dalam mencapai Indonesia lebih baik, menyalakan harapan pesisir.

Semoga Rubalang dan semua komunitas pelaku kebaikan terus diberi kemudahan dalam merealisasikan semua project kebaikannya. 

Yuk kak... Mari bergabung menjadi penggerak perubahan kapanpun dan dimanapun kita berada..

0 comments

It's nice to see you !