KALA HAK-HAK PRIBADI TAK TERPENUHI

Dalam lelah dan lengah, ditengah kekosongan harapan aku kembali termenung, kembali kupandangi dinding kamarku yang dipenuhi dengan tempelan-tempelan kertas. Iya dipenuhi dengan kertas-kertas yang hampir aku melupakan entah kertas yang berisi catatan apa saja.  Mataku tertuju pada sebuah catatan yang berisi tulisan tentang agenda di lembaga dakwahku. Kembali kubaca kata per kata dalam catatan tersebut. Antara haru dan bersalah. Ada sedikit keharuan dan rasa bersalah yang mendalam yang datang menghampiri. Rasa egois yang tak mampu kutepis ketika tak ada yang mencoba untuk mengerti sadarku. Tanpa sadar, tetesan air menetes dari ujung kelopak mataku. basah dan tersedu-sedu. Tak tahu pada siapa aku harus berbagi.  Aku bingung apa sebenarnya yang terjadi denganku? Marahkah aku? Lelahkah aku? Bosankah aku ataukah aku putus asa? Yah meski kutahu pastinya bukan itu alasannya. Maafkan aku jika aku lalai. Kuhela napas panjang aku berusaha mengumpulkan kembali butir-butir pengharapan yang hampir pudar bersama tetesan air mata.

Senyum mulai tersungging dibibirku ketika ku menoleh kearah kertas disebelahnya. Ajaib, catatan kali ini mampu menghadirkan kembali butir-butir pengharapan yang sempat pergi dan menari-nari di tempat yang baru dimana orang-orang yang tangguh sebagai tuannya yang tak sepertiku. Ah, aku malu pada diriku sendiri. Tak ada yang istimewa semuanya biasa saja. Kudalami baik-baik makna kalimat "Jangan Biarkan Lelahmu Tak Berarti Apa-apa Biarkan Dia Mampu Memberi Arti bagi Keluargamu, Agamamu, Dakwahmu, Sahabatmu, Saudaramu dan Kehidupanmu hingga pada saatnya nanti yang ada Hanyalah Ikhlas karena Allah" yang tertuang dalam sticky notes berwarna hijau di sudut kamar. Aku berhasil menyatukan kembali butiran-butiran tersebut hingga sekarang ada spirit yang baru hadir kembali dalam diriku. Aku siap untuk hidupku. Akan kutepis semua musuh-musuh penghalang dalam hidup dan dakwahku. Apabila dakwah ini dipikul oleh orang-orang yang lemah  maka pastilah kemenangan hanya akan jadi mimpi tanpa visi.

Teruntuk para pejuang, perlahan dan terkadang hak-hak pribadi tak terpenuhi jangan tanya kemana yang lain, jangan tanya kita sendiri, jangan tanya apa yang kita dapat, jangan mengingat apa yang kita korbankan, karena sesungguhnya Allah telah memilih kita. Maka tetaplah bersabar dan Ikhlaslah, bersyukur kita masih hidup seiring di jalan ini, meskipun terkadang pahit karena Surga itu Manis.

0 comments

It's nice to see you !