Setuju dengan statement Hidup
adalah Pilihan. Hari ini pilihan itu harus ditentukan. Yah, aku memilih
untuk melaksanakan praktek kerja (teman-teman lebih familiar dengan
istilah 'magang') di daerah yang lumayan jauh dari kampus tempatku
kuliah. Palembang, Sumatra Selatan, ditempuh dengan 3,5 jam menggunakan
pesawat terbang dari Palu, Sulawesi Tengah, tempatku menuntut ilmu.
Disanalah kujatuhkan pilihan untuk melaksanakan praktek kerja.
Setelah melewati beberapa pertimbangan yang cukup berhasil membuatku didera kebimbangan. Aku tahu teman-teman peduli sehingga banyak timbangkhawatir yang terlontar. Kok jauh lokasi magangnya, apa betah disana? Gimana dengan tempat tinggal disana? Biayanyakan nanggung sendiri? Kamu tidak takut yah tinggal di kota orang, apalagi Palembang kan termasuk kota terbesar ketiga di Indonesia banyak mafia tak bertanggung jawab? Kamu tuh kan cewek gak usah jauh-jauh? Apa sih yg kamu cari disana, sama aja kali dengan yang disini?, dan masih banyak komentar lagi. Aku sempat berubah pikiran. Namun, aku tetap kembali pada pilihan awal. Toh aku sudah melewati beberapa pertimbangan-pertimbangan yang tidak mudah. Aku akan berangkat bersama teman sekelasku di bangku kuliah.
Setelah melewati beberapa pertimbangan yang cukup berhasil membuatku didera kebimbangan. Aku tahu teman-teman peduli sehingga banyak timbangkhawatir yang terlontar. Kok jauh lokasi magangnya, apa betah disana? Gimana dengan tempat tinggal disana? Biayanyakan nanggung sendiri? Kamu tidak takut yah tinggal di kota orang, apalagi Palembang kan termasuk kota terbesar ketiga di Indonesia banyak mafia tak bertanggung jawab? Kamu tuh kan cewek gak usah jauh-jauh? Apa sih yg kamu cari disana, sama aja kali dengan yang disini?, dan masih banyak komentar lagi. Aku sempat berubah pikiran. Namun, aku tetap kembali pada pilihan awal. Toh aku sudah melewati beberapa pertimbangan-pertimbangan yang tidak mudah. Aku akan berangkat bersama teman sekelasku di bangku kuliah.
Hari ini tepatnya tanggal 20 Juni 2015 kami berangkat. Yah, kami
berangkat dari bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu menuju bandara Sultan
Mahmud Badaruddin II, Palembang, via Soekarno Hatta International
Airport. Kami berangkat dari Palu tepatnya jam 9.40 WITA ternyata kami
harus transit selama 4,5 jam di Jakarta untuk melanjutkan penerbangan
ke Palembang. Cukup lama kami transit di Jakarta hingga kebosanan
sedikit menghampiri. Yaps, gak kebayang kan gimana rasa bosannya. Gak
mau lama-lama berbengong ria, kami memutuskan untuk 'Jelajah SHIA' sebelum check in ke pesawat selanjutnya kami menyempatkan untuk nge-bolang
di area bandara. Kami berselfie ria tanpa peduli komentar orang-orang
sekitar. Pokoknya seolah bandara milik berdua. Hihi. Kapan lagi bisa
seperti ini coba?. Aku jadi teringat perkataan temanku, setiap moment
tidak akan pernah terulang dua kali meski diwaktu, tempat dan orang yang
sama. Apalagi ini adalah kali pertama temanku bepergian seperti ini.
Kami tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Aku yang udah biasa ngebolang
seperti ini berusaha menularkannya kepada temanku. Kami baru check in
satu jam sebelum keberangkatan sekaligus istirahat. Ternyata hal itu
cukup menguras tenaga. Kami baru ingat ternyata kami puasa.
Pesawat yang kami tumpangi akan berangkat pukul 16.20 WIB dari Jakarta
menuju Palembang. Waktu yang tersisa satu jam kami manfaatkan untuk
menyelesaikan tugas pengganti final yang diberikan dosen kepada kami.
Yeah, mumpung ada wifi gratis. Hehe. Hurry up!!. Kami berusaha untuk
segera mengirim tugas tersebut sebelum pukul 12.00 WIB. Dan akhirnya
tugas selesai. Yess. Tak lama kemudian terdengar pemberitahuan bahwa
penumpang dengan tujuan Palembang telah dipersilahkan untuk naik ke
pesawat. 15 Menit kemudian pesawat yang kami tumpangi telah meninggalkan
SHIA menerbangkan kami ke kota Mpek-mpek. Saat di pesawat aku terus
terbayang apa jadinya nanti ketika kami sampai di Palembang? Aku belum
mengetahui siapa yang akan menjemputku disana, aku belum mengetahui
kondisi disana bagaimana. Ahh, aku kok jadi risau. Meski temanku telah
berkali-kali mengatakan bahwa ada pamannya yang akan menjemput
kedatangan kami disana. Maafkan aku, aku tak bermaksud menyangsikan.
Hanya saja mungkin aku yang terlalu berlebihan. Aku memang termasuk
sering bepergian seperti ini sendirian. Namun, kali ini kondisinya beda.
Jika biasanya selalu ada panitia yang menyambut kedatanganku di negeri
orang. Hehe. Kali ini benar-benar harus menyiapkan semua sendirian. Tapi
bukan berarti manja yee.
Aku tersadar dari lamunanku ketika awak kabin menyampaikan informasi
bahwa pesawat akan sampai dalam waktu 20 menit. Aku langsung berbenah
mempersiapkan segala barang bawaanku agar tak ada barang yang
tertinggal. Aku menengok temanku yang tertidur dikursi 28B, tepat
disebelahku, tampak Ia tengah berusaha tegar (hihi karena Ia sedikit
mengalami mabuk udara). Dan akhirnya kami sampai di Bandara Sultan
Badaruddin II Palembang tepat pukul 17.35.
Alhamdulillah. Kedatangan kami disambut ramah oleh Paman teman saya.
Kami langsung melanjutkan perjalanan menuju rumah. Perjalanan menuju
rumah ditempuh sekitar 2 jam ditambah macetnya (meski gak separah
Jakarta), sebelum ke rumah kami diajak mengelilingi kota Palembang dan
singgah di KFC untuk berbuka puasa. Alhamdulillah ini sambutan luar
biasa yang tak pernah terbayangkan olehku sebelumnya. Terima kasih untuk
semuanya. Dalam perjalanan menuju rumah kami melewati Jembatan Ampera
dan Sungai Musi yang konon merupakan ikon kota Palembang selain terkenal
dengan empek-empeknya (meski belum sempat selfie, kali ini ritual
selfienya di pending dulu). Rasanya aku setengah tak percaya bahwa kini
aku ada di Sumatra. Kembali kutengok teman disebelahku, ia nampak
kelelahan dan mabuk darat sehingga tertidur pulas. Aku tak tahu apakah
dia menikmati hal yang sama denganku atau tidak. Entahlah. Sesampainya
dirumah tak banyak yang kami lakukan. Yee, kami tertidur pulas setelah
seharian di perjalanan. Sebenarnya aku tengah memikirkan apa yang akan
selanjutnya terjadi terutama bagaimana lokasi tempat kami magang,
bagaimanakah tempatnya? respon karyawannya gimana? apa yang harus kami
lakukan dan apa pendapat mereka tentang kinerja kami? Aah aku khawatir
apalagi aku tak sempat mengikuti kegiatan pembekalan magang di kampus.
Tapi tak apalah aku terlalu lelah dan waktunya tidur. Aku sudah sampai
disini artinya aku siap memulai petualangan. Oyee ceritanya sampai sini
dulu. Nantikan kelanjutan kisahku yah (aku juga masih penasaran apa
yang akan terjadi selanjutnya).
1 comments
Bagus catatannya, Na. Semangat magang di Sumatra nya ya!
ReplyDeleteOia kalo ada waktu sempatkan update template blognya ya hehe
It's nice to see you !