MAGANG DI SUMATERA (BAGIAN I)

        Setuju dengan statement Hidup adalah Pilihan. Hari ini pilihan itu harus ditentukan. Yah, aku memilih untuk melaksanakan praktek kerja (teman-teman lebih familiar dengan istilah 'magang') di daerah yang lumayan jauh dari kampus tempatku kuliah. Palembang, Sumatra Selatan, ditempuh dengan 3,5 jam menggunakan pesawat terbang dari Palu, Sulawesi Tengah, tempatku menuntut ilmu. Disanalah kujatuhkan pilihan untuk melaksanakan praktek kerja.
Setelah melewati beberapa pertimbangan yang cukup berhasil membuatku didera kebimbangan. Aku tahu teman-teman peduli sehingga banyak timbangkhawatir yang terlontar. Kok jauh lokasi magangnya, apa betah disana? Gimana dengan tempat tinggal disana? Biayanyakan nanggung sendiri? Kamu tidak takut yah tinggal di kota orang, apalagi Palembang kan termasuk kota terbesar ketiga di Indonesia banyak mafia tak bertanggung jawab? Kamu tuh kan cewek gak usah jauh-jauh? Apa sih yg kamu cari disana, sama aja kali dengan yang disini?, dan masih banyak komentar lagi. Aku sempat berubah pikiran. Namun, aku tetap kembali pada pilihan awal. Toh aku sudah melewati beberapa pertimbangan-pertimbangan yang tidak mudah. Aku akan berangkat bersama teman sekelasku di bangku kuliah.



         Hari ini tepatnya tanggal 20 Juni 2015 kami berangkat. Yah, kami berangkat dari bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu menuju bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, via Soekarno Hatta International Airport. Kami berangkat dari Palu tepatnya jam 9.40 WITA ternyata kami harus transit selama 4,5 jam di Jakarta  untuk melanjutkan penerbangan ke Palembang. Cukup lama kami transit di Jakarta hingga kebosanan sedikit menghampiri. Yaps, gak kebayang kan gimana rasa bosannya. Gak mau lama-lama berbengong ria, kami memutuskan untuk 'Jelajah SHIA' sebelum check in ke pesawat selanjutnya kami menyempatkan untuk nge-bolang di area bandara. Kami berselfie ria tanpa peduli komentar orang-orang sekitar. Pokoknya seolah bandara milik berdua. Hihi. Kapan lagi bisa seperti ini coba?. Aku jadi teringat perkataan temanku, setiap moment tidak akan pernah terulang dua kali meski diwaktu, tempat dan orang yang sama. Apalagi ini adalah kali pertama temanku bepergian seperti ini. Kami tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Aku yang udah biasa ngebolang seperti ini berusaha menularkannya kepada temanku. Kami baru check in satu jam sebelum keberangkatan sekaligus istirahat. Ternyata hal itu cukup menguras tenaga. Kami baru ingat ternyata kami puasa.




       Pesawat yang kami tumpangi akan berangkat pukul 16.20 WIB dari Jakarta menuju Palembang. Waktu yang tersisa satu jam kami manfaatkan untuk menyelesaikan tugas pengganti final yang diberikan dosen kepada kami. Yeah, mumpung ada wifi gratis. Hehe. Hurry up!!. Kami berusaha untuk segera mengirim tugas tersebut sebelum pukul 12.00 WIB. Dan akhirnya tugas selesai. Yess. Tak lama kemudian terdengar pemberitahuan bahwa penumpang dengan tujuan Palembang telah dipersilahkan untuk naik ke pesawat. 15 Menit kemudian pesawat yang kami tumpangi telah meninggalkan SHIA menerbangkan kami ke kota Mpek-mpek. Saat di pesawat aku terus terbayang apa jadinya nanti ketika kami sampai di Palembang? Aku belum mengetahui siapa yang akan menjemputku disana, aku belum mengetahui kondisi disana bagaimana. Ahh, aku kok jadi risau. Meski temanku telah berkali-kali mengatakan bahwa ada pamannya yang akan menjemput kedatangan kami disana. Maafkan aku, aku tak bermaksud menyangsikan. Hanya saja mungkin aku yang terlalu berlebihan. Aku memang termasuk sering bepergian seperti ini sendirian. Namun, kali ini kondisinya beda. Jika biasanya selalu ada panitia yang menyambut kedatanganku di negeri orang. Hehe. Kali ini benar-benar harus menyiapkan semua sendirian. Tapi bukan berarti manja yee.



       Aku tersadar dari lamunanku ketika awak kabin menyampaikan informasi bahwa pesawat akan sampai dalam waktu 20 menit. Aku langsung berbenah mempersiapkan segala barang bawaanku agar tak ada barang yang tertinggal. Aku menengok temanku yang tertidur dikursi 28B, tepat disebelahku, tampak Ia tengah berusaha tegar (hihi karena Ia sedikit mengalami mabuk udara). Dan akhirnya kami sampai di Bandara Sultan Badaruddin II Palembang tepat pukul 17.35. 


      Alhamdulillah. Kedatangan kami disambut ramah oleh Paman teman saya. Kami langsung melanjutkan perjalanan menuju rumah. Perjalanan menuju rumah ditempuh sekitar 2 jam ditambah macetnya (meski gak separah Jakarta), sebelum ke rumah kami diajak mengelilingi kota Palembang dan singgah di KFC untuk berbuka puasa. Alhamdulillah ini sambutan luar biasa yang tak pernah terbayangkan olehku sebelumnya. Terima kasih untuk semuanya. Dalam perjalanan menuju rumah kami melewati Jembatan Ampera dan Sungai Musi yang konon merupakan ikon kota Palembang selain terkenal dengan empek-empeknya (meski belum sempat selfie, kali ini ritual selfienya di pending dulu). Rasanya aku setengah tak percaya bahwa kini aku ada di Sumatra. Kembali kutengok teman disebelahku, ia nampak kelelahan dan mabuk darat sehingga tertidur pulas. Aku tak tahu apakah dia menikmati hal yang sama denganku atau tidak. Entahlah. Sesampainya dirumah tak banyak yang kami lakukan. Yee, kami tertidur pulas setelah seharian di perjalanan. Sebenarnya aku tengah memikirkan apa yang akan selanjutnya terjadi terutama bagaimana lokasi tempat kami magang, bagaimanakah tempatnya? respon karyawannya gimana? apa yang harus kami lakukan dan apa pendapat mereka tentang kinerja kami? Aah aku khawatir apalagi aku tak sempat mengikuti kegiatan pembekalan magang di kampus. Tapi tak apalah aku terlalu lelah dan waktunya tidur. Aku sudah sampai disini artinya aku siap memulai petualangan.  Oyee ceritanya sampai sini dulu. Nantikan kelanjutan kisahku yah (aku juga masih penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya).

1 comments

  1. Bagus catatannya, Na. Semangat magang di Sumatra nya ya!
    Oia kalo ada waktu sempatkan update template blognya ya hehe

    ReplyDelete

It's nice to see you !