TERLANJUR JA(T)UH


Aku tak sengaja mendapat kabar tentangmu dari seseorang yang ku kenal, yang dengan mudahnya mengetahui segala hal tentangmu. Aku sebenarnya tidak menyangka pada kemampuan "kepo" nya yang luar biasa itu. Sedikit aneh terdengar olehku, bagaimana tidak? Pasalnya, ku ketahui bahwa dia sama sekali tak mengenal mu, sama sepertiku, bertegur sapa saja tak pernah apalagi bertemu, hanya sempat beberapa kali bercakap via online. Tetiba, menjadi orang yang paling tahu tentangmu. Aah, tapi sudahlah, mungkin itu hanya karena ketidaktahuanku saja.

Cukup terkejut aku ketika kudapati sebuah design undangan yang bertuliskan namamu dan sebuah nama yang mirip dengan seorang temanku, sahabatku. Dia yang mengirimkannya padaku. Bagaimana perasaanku? Ya, sedih. Kecewa? Antara iya atau tidak. Tapi aku yakin ini bukanlah kecewa, hanya sebuah adaptasi dan konsekuensi penerimaan. Lagi pula, kalau hendak kecewa, aku tak punya hak akan hal itu..

Jika selama ini, diam-diam, aku mengusahakanmu dalam setiap doa-doa panjang dengan bermanja pada-Nya maka sempat kuhentikan untuk mengusahamu, hingga kudapati fakta bahwa semua itu tidak benar. Buktinya adalah kamu masih berada dalam ruang kesendirian dalam meniti waktumu, sebagai seorang aktivis, hingga saat ini. 

Lantas, bagaimana denganku? Aku terlanjur ja (t)uh dalam pengharapan akanmu. Aku, maka kini ku lanjutkan upaya untuk mengusahakanmu. Tak ada upaya ampuh bagiku selain merayu dan bermunajat pada-Nya akanmu.

Aku memang terlanjur ja(t)uh, namun aku sadar iffah dan izzahku sebagai bagian dari makhluk mulia ciptaan sang Maha Segalanya, perempuan. Aku akan terus  mengusaha hingga Allah berkehendak agar aku  mengakhirinya. Apalah aku ini? Hanya seorang hamba fakir, tak ada apa-apanya dibanding Ummul Mukminin, Khadijah rhadiyallahu anh', belum mampu mengikuti jejaknya.

Jika nantinya terpaksa harus ku dapati design serupa namun fakta, yang bertuliskan namamu dan orang lain itu artinya ada orang lain yang upayanya sebanding denganmu yang mendorong untuk saling menemukan. Mungkin kamu memang sedang mengusahakan orang yang berbeda dan Allah meridhoi-Nya. Mungkin aku akan sedih, tapi apalah arti kesedihan semu? Sementara Allah sudah siap dengan kejutan-kejutannya.

Maafkan aku, yang diam-diam, selalu melangitkan doa-doa panjang akanmu.

Karena aku, Terlanjur JA(T)UH...

Semoga Allah senantiasa mengistiqamahan hati ini di dalam jalur kemaslahatan.

______________________________________
Pare, 20 Maret 2018, pukul 01.29 p.m.
@rukmana_suharta

0 comments

It's nice to see you !