TM pertama kali diadakan pada tahun 2013. Pertama kali mendengar istilah Tadulako Menginspirasi dari seorang teman saya, muncul ketertarikan yang cukup dalam sehingga tanpa pikir panjang saya langsung order 1 tiket masuk. Ini adalah awal keterlibatan saya di kegiatan TM. Di tahun 2013 keterlibatan saya hanya sebagai peserta yang berharap bahwa kegiatan ini mampu memberikan jipratan inspirasi untuk bisa mengukir jejak seperti inspirator-inspirator yang hadir kala itu. Alhasil benar saja, para Inspirator benar-benar menginspirasi. Tak kecewa dan tak rugi untuk meluangkan waktu hadir dalam kegiatan ini.
Di TM yang kedua pada tahun 2014 saya kembali terlibat karena adanya ajakan dari seorang teman. Sebut saja Vita namanya. Kali ini keterlibatan saya adalah sebagai panitia di bidang Publikasi, dekorasi dan dokumentasi yee baca saja Pubdekdok (hehe). Kata teman-teman saya cocok di bidang itu karena saya memiliki kemampuan untuk membuat beberapa desain-desain publikasi (Aamiin, karena sesungguhnya kemampuan saya masih sangat standar dan masih membutuhkan bimbingan lebih). Saya menikmati setiap proses yang dilewati. Yah, menjadi panitia tentunya memiliki suka dan duka. Intinya , salah satu pelajaran yang diperoleh disini adalah melatih kesabaran dan belajar untuk percaya pada pekerjaan orang lain. Saya enjoy dengan tim panitia pubdekdok. Tugas utama saya adalah menjadi Photographer saat kegiatan sehingga ketika kegiatan selesai dan semua foto dikumpulkan, wajah saya hampir tak ada dalam foto, hanya ada beberapa foto yang memang diambil saat ada sedikit kekosongan waktu sesaat sebelum acara dimulai (sediki sedih tak ada dokumentasi tapi tak apalah karena sudah kewajiban, paham resiko hihihi).
Bersama kak Viza - Mawapres UNTAD 2014 (Akhirnya ada juga fotoku yang terselip) |
Sama seperti TM 2013, saya sangat menikmati dan mencuri ilmu sebanyak-banyaknya dari pengalaman-pengalaman yang mereka bagikan. Ada perasaan iri yang tersembul dari sudut hati. Jikalau mereka bisa masa saya tak bisa ?? Aah, mungkin saya bisa. Hingga pada akhirnya, memunculkan keinginan saya untuk bisa berbagi pengalaman seperti mereka. Yah, benar. I want to be the next speaker of Tadulako Menginspirasi. Yah, mungkin sedikit aneh. Beberapa teman-teman sempat menertawakannya. Tapi, tak apalah yang penting saya nikmati saja proses. Jika suatu hari nanti itu terwujud maka sungguh pencapaian yang terbaik. Namun, jika kenyataan berbalik arah, yah tak apalah mungkin Tuhan telah menentukan tempat untuk saya menjadi Inspirator di tempat yang tepat.
Terlepas dari itu semua, saya menyadari bahwa semua yang kita capai tanpa didasari niat yang ikhlas tak akan berarti apa-apa. Perbaiki niat, maka niat itulah yang akan menuntun kemana kita melangkah. Satu hal yang selalu saya tanyakan pada diri saya sendiri yaitu apakah saya sudah menginspirasi? Entahlah. Mungkin iya mungkin juga tidak atau mungkin dia lelah. Hehe.
Sedikit celoteh mengisi kekosongan..