Kedua kucing kecil yang malang sedang bermain di sekitar api |
Kamis 18 Februari 2016. Pukul 17.49 aku tiba di rumah sore itu. Aku dapati My Homates di rumah tengah sibuk dengan laptop dan kertas yang berserakan di samping kiri-kanan dan depan belakangnya. Tanpa pikir panjang aku langsung beranjak ke halaman belakang rumah untuk agenda kerja bakti. Yah aku menyebutnya kerja bakti alias Mendadak Keja Bakti lebih tepatnya. Entahlah, mungkin terlihat sedikit aneh ada orang yang kerja bakti apalagi menjelang magrib dan setelah melaksanakan rutinitas yang begitu melelahkan pastinya.
Namun, hal ini sudah tak asing bagiku, aku sering berbuat demikian alasan utamanya adalah aktivitas yang begitu padat (dipadat-padatkan kali aja :D) sehingga hampir tak ada waktu untuk itu ditambah lagi perasaan malas yang biasanya datang tiba-tiba. Namun tetap saja ada waktu dimana benar-benar semangat itu benar-benar berkobar dan efeknya adalah kerja bakti yang mendadak sesuai mood saat itu. Ini yang alasannya belum kudapatkan. Tapi rasanya mungkin itulah waktu yang tepat untuk mengerjakan semua itu.
Memang
nampaknya halaman sudah menuntut untuk dibersihkan. Seandainya saja
bisa berbicara pasti si halaman tersebut sudah berteriak dan mengoceh
untuk segera dibersihkan. Ahh, kasihan. Sejenak kupandangi halaman yang
begitu kelihatan tak terurus di belakang rumahku. Sampah plastik
berserakan dimana-mana ditambah lagi rerumputan yang mulai tumbuh tinggi
karena musim hujan kemarin. Rasanya tak perlu berlama-lama
memandanginya. Aku langsung beraksi. Aku membersihkan sampah-sampah yang
berserakan dan mencabut rumput yang mulai tumbuh subur. Sambil
mendengarkan lantunan suara channel radio motivasi dan inspirasi, aku
melahap semuanya dengan semangat yang belum padam.Sampah aku pisahkan
dan aku kumpulkan disuatu tempat sebelum pada akhirny aku membakar
tumpukan sampah tersebut. Aku terus menunggu dan menjaga hingga sampah
terbakar habis.
Tiba-tiba
terdengar suara "meow, meow, meow,," dari sebuah ruangan yang ada di
belakangku. Tak salah lagi itu pasti suara kucing. Aku menuju ke ruangan
tersebut dan membuka pintu. Aku mendapati pemandangan yang aku tahu
tepatnya apa nama pemandangan ini. Perasaanku jadi campur aduk.
Ternyata
3 ekor anak kucing tengah terjebak disana. Nampaknya semua
kucing-kucing itu baru saja dilahirkan dan ditinggalkan oleh Ibunya
entah kemana. Ada 3 ekor kucing disana, namun 1 kucing sudah mati dan
tinggal rangkanya yang tersisa, 2 ekor lainnya nampak sangat lemah dan
kekurusan. Saat aku membuka pintu kedua kucing itu langsung menghambur
kearahku. Spontan aku langsung menghempaskan kucing itu ke tanah (Maaf
yah kucing soalnya saya merasa geli jika memegangmu :X).
Sedih
rasanya melihat keadaan tersebut. Langsung saja saya mengambilkan
makanan dan minuman untuk kucing tersebut. Namun, terasa aneh karena
kedua kucing tak menyentuh makanan dan minuman yang kuberikan. Entahlah,
mungkin kucingnya tidak kelaparan atau mungkin dia lelah. Kedua kucing
itu malah mendekat ke perapian dan sesekali mencoba menerobos ke dalam
api. Cukup banyak kali kuhindarkan kedua kucing itu dari perapian. Tapi
tetap saja menuju ke api yang tengah menyala.
Malang benar nasib kucing tersebut. Semoga saja tidak ada lagi kucing-kucing yang malang seperti itu lagi (Hehehe)
1 comments
Keren Naa
ReplyDeleteIt's nice to see you !