Sedikit bercerita tentang pengalaman saya di beberapa aksi penggalangan dana untuk kemanusiaan, atau singkatnya sebut saja menjadi "Tukang Galang Dana" di jalan.
Menjalani pilihan tersebut tidak mudah sebenarnya apalagi jika kita belum memiliki persiapan yang matang terutama kesiapan mental. Dalam setiap aksi pastilah kita akan menemui banyak orang alias calon donatur dengan beragam jenis karakter ketika di lapangan. Dan, kita seharusnya siap dengan semua keadaan yang mungkin terjadi.
Pertama, ada donatur tipe malu-malu kucing dan gak tegaan.
Biasanya yang kayak gini, diawal-awal gak terlalu tertarik, malu ketika pengen nyumbang, suka curi-curi pandang dalam
mengetahui info dan mungkin masih galau antara mau nyumbang atau nggak,
hingga akhirnya dia putusin buat nyumbang karena gak tega nolak ketika
ditodong dengan kardus donasi. Mungkin dia keberatan tapi yaa. gapapa
pada akhirnya.. ikhlas insya Allah..
Selanjutnya, ada yang tipenya care banget dan memiliki jiwa sosial tinggi sehingga gak nanggung-nanggung buat ngasih. Nah, mereka-mereka ini adalah tipe
favorit saya. Gak hanya nyumbang tapi juga mengikutkan senyuman
terbaiknya, pun kadang menyertakan motivasi tambahan yang akhirnya mampu nge-transfer energi positif ke setiap orang yang
melihat dan mendengarnya. Semoga Allah memudahkan segala urusan kita. Aamiin.
Masih ada lagi. Ini juga favorit saya, yaitu tipe orang-orang yang to the point. Maksudnya, kalo dia gak mau nyumbang ya langsung ngomong tanpa harus pura-pura sibuk geledah saku dan ternyata ehh gak jadi.. 😒. Iya bener, mereka gak ngebuat kita merasa di gantung alias di-pehape-in, Karena di pehape itu gak enak 😔. Lagipula, kita juga paham kok dan gak akan maksa-maksa banget. Kita hanya sedang berusaha menjadi perantara dalam kebaikan.
Yap, benar-benar beragam memang. Mulai dari yang paling care, biasa saja, suka ngoceh balik, hingga ada pula yang suka nge-pubingin seolah gak ada orang yang lagi cas cis cus (berfaedah) di hadapannya. Dan Jujur, saya adalah tipe orang yang paling gak senang dengan orang-orang seperti ini. Apa salahnya sih masang wajah santai, biasa aja dan berikan tanda bahwa gak sedang ingin berdonasi... Kan gampang !.. Gak enaknya lagi kadang ada yang suka mandang dengan padangan remeh.. Ohh helloo please...
Iya oke, dilain sisi saya pun sadar, hal tersebut adalah sebuah kewajaran, mungkin mereka merasa risih dengan banyaknya tukang galang dana ilegal, dengan dalil yang gak jelas, dan alasan-alasan lainya. Yatapikan itu gak semua orang. Masih sangat banyak kok stok orang jujur dan baik di dunia ini.
Rasanya ketika bertemu orang-orang seperti itu dilapangan nano-nano banget. Gemess. Ayolah.. Jangan hanya memandang dari satu sisi.
Yah itulah beberapa hal yang akan kita dapati ketika menjadi Tukang Galang Dana ketika turun di lapangan. Perasaan bisa jadi nano-nano, tampil seolah pengamen atau pengemis, bawa propoerti pendukung, kardus dan sejenisnya, panas-panasan, sering dapat penolakan bahkan kadang-kadang ada yang suka nge-underestimate. Malu ? Kadang-kadang, tapi langsung sadar kalau malu mah gak akan menguntungkan. Selama memperjuangkan kebaikan, malu, gak usah dipusingkan itu mah !..
Coba deh kita belajar untuk memandang sesuatu itu jangan dari satu sudut pandang saja, seperti foto. Sebuah foto dengan objek yang sama akan memiliki penampakan yang beda ketika diambil dari sisi yang berbeda. Dari objek yang sama bisa jadi ada yang terihat biasa saja dan ada yang sangat manis. Coba perhatikan kedua gambar dibawah ini !
Sama halnya dengan aksi galang dana di jalanan ataupun di tempat umum. Mungkin banyak yang akan beranggapan bahwa itu adalah jalan yang memalukan untuk ditempuh jika kita masih memiliki cara lain yang lebih elegan. Awalnya, saya setuju dengan hal tersebut. Namun, rupanya gak gitugitu juga. Ada satu hal yang menurut saya banyak dilupakan oleh banyak orang yaitu peran untuk menularkan kebaikan untuk menelurkan kebaikan lain. Yap. Sadar atau tidak, ketika kita mengajak orang lain untuk berdonasi artinya kita telah mengajak orang tersebut untuk berbuat baik. Makanya, hingga saat ini saya enjoyenjoy aja buat jadi bagian dari Tukang Galang Dana ketika akan diadaka aksi. Karena dengan begitu artinya kita telah menjadi Mediator Kebaikan, menjadi perantara bagi orang-orang yang masih bingung hal baik apa yang harus mereka lakukan.
Guys, tugas kita bukan hanya untuk melakukan kebaikan tapi juga mengajak orang lain untuk melakukan kebaikan. Berhasil membuat orang lain berdonasi maka kita sudah berhasil membawa mereka dalam aktifitas gotong royong membangun kebaikan. Jadilah manusia yang bermanfaat. Tentang jumlah yang kita dapatkan tak perlu dirisaukan pun terlalu mempermasalahkan apakah kita berasal dari lembaga yang besar ataupun yang biasa saja, tugas utama kita adalah membuat orang lain percaya dan merasa aman berdonasi dengan kita serta memastikan bahwa setiap donasi mereka tersalurkan kepada yang seharusnya.
So, jangan malu jadi tukang galang dana di jalan selagi itu untuk segala kebaikan dan kemaslahatan umat.