Di kelilingi oleh orang-orang yang ku sebut mereka sebagai "Orang-orang Berprestasi" membuatku terdorong untuk mengikuti jejak kisah sukses mereka. Bukan hanya sukses di tingkat nasional tapi juga hingga ke Internasional. Aku sangat terobsesi untuk bisa menjadi seperti mereka. Ku paksakan diri untuk bisa menulis KTI, berlatih berbicara di hadapan publik, aktif kegiatan sosial, organisasi dan lainnya. Alhamdulillah hal yang ku lakukan tak berujung pada kesia-siaan, beberapa kali aku berhasil lolos kompetisi dan conference hingga ke tingkat nasional. Ku sebut ini sukses. Sukses memiliki makna yang fleksibel tergantung orang yang memaknainya. Sukses versiku kali ini adalah saat aku bisa berkarya seperti mereka. Hal yang membuat semangatku semakin terbakar. Sejak saat itu ku
beranikan diri untuk bermimpi melanjutkan studi di luar negeri, Jepang
dan Amerika. InsyaAllah.
Suatu ketika ku mendapat nasihat dari seorang kakak tingkat. Untuk menjadi sukses kamu tak perlu menjadi orang lain. Cukup kenali potensimu dan kembangkan. Karena kamu akan susah menyaingi mereka sudah ahli.
"Aku pernah berada di posisi sepertimu saat ini. Aku pernah mengalami yang namanya sangat terobsesi menjadi seperti seorang teman sekelasku yang sangat ahli di bidang KTI hingga mengantarkannya berpetualang ke beberapa negara seperti Jerman dan Taiwan. Aku belajar susah-payah namun belum pandai-pandai juga. Hingga aku mendapat nasishat dari dosen yang sangat dekat denganku. Begini perkataannya, Jika ingin berpetualang seperti dia kamu jangan plagiat, maksudnya kamu harus gali potensi kamu dan terus kembangkan, jangan maksa mahir KTI kalu susah, kamu bakalan susah untuk bersaing karena banyak yang lebih mahir dari kamu......"
|
Ini tentang usia. Tentang anugerah. Tentang amanah dalam kesempatan |
Barokallah..
Ini tentang usia. Tentang anugerah. Tentang harapan dalam amanah kesempatan.
Alhamdulillah.
Puji dan syukur senantiasa terpanjat ke hadirat Allah subhanahu wata'ala Sang pemilik jiwa yang merajai Alam semesta. Maha suci Allah. Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepadaku untuk bisa menikmati persinggahan sementara sebelum pada akhirnya akan menuju akhirat-Mu.
Yaa tak terasa sudah selama itu aku berpetualang di dunia-Mu. Dengan segala kemurahan-Mu. Tak banyak yang ingin kuutarakan selain ungkapan rasa syukur yang tak terkira. Alhamdulillah aku masih bisa menghirup udaramu hingga akhirnya aku menginjak usia 21 tahun.
Banyak kisah petualangan yang sudah kulalui selama ini. Tak luput ku mengambil hikmah dari semua itu. Dari situ kucoba untuk belajar. Belajar bagaimana menjadi sebenar-benar hamba, sebenar-benar manusia dan sebenar-benar khalifah (InsyaAllah).
Aku menyadari aku hanyalah satu dari sekian hamba-Mu yang jauh dari kesempurnaan. Untuk itu ampunilah segala salah dan khilafku karena Engkau adalah Dzat Maha Pengampun.
Jadikanlah umur yang tersisa ini senantiasa terpenuhi dengan segala aktivitas kebaikan. Menjadi pribadi yang pandai bersyukur atas segala nikmat.
Terima kasih telah menghiasi lembar perjalanan hingga hari ini dengan catatan dan coretan indah yang menjadi seni dan sejarah dalam hidupku.
Setiap tarikan nafasku, setiap jejak langkahku, ku pasrahkan pada-Mu.
Karena ku yakin keputusan dan ketetapan-Mu lah yang terbaik.
Sesungguhnya episode kehidupan baru, baru saja dimulai.
Bismillah...
|
Tuhan izinkan aku Move on dengan izin-Mu |
Kali kedua ku terjebak di kesalahan yang sama. Kesalahan yang terlalu berharap berlebihan. Iya berharap berlebihan kepada(nya). Kepada dia yang tak seharusnya. Kali ini kecolongan lagi kan ?!. Aah, hal seperti ini sedikit lebih berat pembahasannya . Aah iya sih. Kali ini benar-benar kecolongan dan dampaknya lebih parah dari sebelumnya. Kan sudah kubilang hindari sikap dan tingkah yang demikian. Iya tapikan tak ada niat lain selain membangun relasi. Lihat apa yang terjadi sekarang. Sakit kan ?!. Iya rasanya memang begitu sakit. Rasanya seperti tak ada gairah dalam melakukan sesuatu. Wah wah ternyata rasanya seperti itu (Hehehe). Namun, aku yakin apapun yang terjadi pasti ada hikmahnya. Termasuk hal yang baru saja ku alami ini (terdengar sedikit alay :D).
Maafkan diriku jika ku banyak berharap. Terima kasih atas semua kejadian ini. Hari ini ku ikrarkan agar tak adalagi kesalahan yang sama untuk yang ketiga kalinya. Namun, satu hal yang terus akan kulakukan adalah terus menerus menyebut namamu dalam setiap sujud dan do'aku. Hanya itu usaha yang bisa kulakukan (Maaf). Bukankah hal itu fitrah? Ya, fitrah setiap anak Adam. Kucoba melihat kembali seperti yang dijanjikan Allah SWT dalam Al-Quran.
ٱلْخَبِيثَٰتُ لِلْخَبِيثِينَ وَٱلْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَٰتِ وَٱلطَّيِّبَٰتُ لِلطَّيِّبِينَ وَٱلطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَٰتِ أُو۟لَٰٓئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ
"Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)". (QS. An-Nuur 24:26).
Akan kuserahkan semua pada Allah, sang penentu terbaik. Bukankah janji Allah itu pasti ?.
إِنَّمَا تُوعَدُونَ لَوَٰقِعٌ
"Sesungguhnya apa yang dijanjikan kepadamu itu pasti terjadi". (QS. Al-Mursalaat 77:7)
Yah. Janji Allah itu pasti dan tak ada keraguan lagi padanya. Tuhan maafkan segala kesalahanku. Jika dia bukan yang terbaik untukku, Maka ku mohohon pada-Mu izinkan aku move on !.
Bismillahirrahmanirrahiim.
|
Jangan lelah menanti kelanjutan kisah yang masih rahasia ini |
Handphone ditanganku bergetar. Tertulis nama teman baikku di layar HP. Dalam hati ku bertanya-tanya ada apakah gerangan tak biasanya Ia menelpon selarut ini. Telepon darinya ku angkat. Berbicara beberapa menit lalu ku akhiri perbincangan itu. Ada hal yang berbeda dari biasanya. Jika biasanya perbincangan kami adalah tentang kami berdua kali ini berbeda dan nampak begitu serius. Ada orang baru yang hadir dalam percakapan kami. Sebenarnya sedikit kaget kenapa dia tetiba membahas tentang itu. Pembahasan yang bisa ku bilang tentang masa depan tapi menurutku hal itu bukanlah hal yang tepat untuk dibahas di malam selarut ini.
Kembali ku lanjutkan tidurku yang ku katakan telah diganggu. Untung saja dia yang mengganggu tidurku olehnya kemarahanku masih terbendung. Pasti saja ketika orang lain, takkan ada maaf baginya. Aku kembali terlelap dalam tidur yang lelap. Tak ada hal yang membuatku penasaran, gelisah ataupun susah tidur. Suara kendaraan yang lalulalang menjadi pelengkap nyanyian sendu dalam hiruk pikuk di kota kecil ini. Tetiba aku terbangun kaget. Suara pohon tumbang di jalan depan rumah kontrakanku membangunkannku. Ku buka jendela kamar, ku lihat ke bawah, Pohon Kayu Dingin yang tumbang nampak menghalangi jalanan akibatnya pengguna jalan harus mencari jalan alternatif. Di luar sangat ramai, matahari sudah menyembul tinggi. Astagfirullah aku kesiangan.
"12 Panggilan Tak Terjawab dan 19 Pesan Belum dibaca", kalimat yang terpampang di layar HP-ku. Kinilah waktu yang tepat untukku penasaran. Ada apa sebenarnya. Ku buka pesannya satu per satu. Hhhmm, kelihatannya tak ada hal yang begitu penting dan mendesak. 19 Pesan itu isinya sama. Hanya menanyakan keberadaanku dan apa aktivitasku hari ini. Memang sepenting itukah keberadaan dan aktivitasku hari ini untuk dia ketahui? Aah pasti ini akal-akalan dia saja untuk mengerjaiku. Tak lama berselang, satu pesan singkat dari dia masuk lagi. Pesannya berisi ajakan untuk bertemu dia tanpa lupa mengingatkan agar aku tak datang seorang diri. Aku semakin tak mengerti. Ku putuskan untuk menghubunginya. Alhasil, setelah kutelpon beberapa kali namun tak kunjung terhubung juga, yang terdengar hanyalah suara "Nomor yang Anda tuju tidak terdaftar, mohon periksa kembali nomor tujuan Anda". Tak lupa juga untuk ku sapa dia lewat akun media sosialnya. Tapi hasilnya tetap sama. Masih nihil, tak ada tanggapan. Aah apakah yang sebenarnya terjadi? Apakah aku harus memenuhi ajakannya?. Tidak. Tidak, aku tak mungkin menolak ajakannya.