A Learner's Journal
  • HOME
  • GENERAL
  • REFLEKSI
  • CERITA SAYA
  • CATATAN
  • BICARA LINGKUNGAN
  • ABOUT ME
Berusaha mengenali lebih dalam setiap tempat saya berada rasanya sudah menjadi rutinitas. Begitulah setiap kali saya berada di daerah baru. Banyak cara yang dapat dilakukan dan cukup sederhana, mulai dari membangun komunikasi dan perbincangan hangat sederhana dengan para senior atau warga lokal, pun bisa juga dengan berselancar hingga menyelami informasi berdasarkan tulisan-tulisan dari berbagai penulis dengan beragam latar belakang lewat internet.

Cukup sering saya menjelajahi dunia internet dengan beragam kata kunci yang di dalamnya pasti ada kata "Kampung Inggris Pare", seperti "Biaya Hidup di Kampung Inggris Pare", "Tempat Wisata Populer di Kampung Inggris Pare" hingga "Pergaulan di Kampung Inggris Pare". Banyak ulasan-ulasan yang akhirnya mengantarkan saya pada satu kesimpulan bahwa membentengi diri agar tidak terjebak dalam pergaulan yang salah adalah hal yang penting dipersiapkan sebelum ke kampung Inggris. Bukan hanya ulasan di internet. Beberapa kali saya pernah menyaksikan langsung hal-hal yang kurang enak di pandang saat berada di kampung Inggris. 

Pernah suatu ketika, saya mendadak sekitar jam 10 malam harus ke ATM. Malam sudah menunjukkan jam 10 lewat, namun jalanan sepanjang Jl. Brawijaya masih sangat ramai dengan anak muda yang asik nongkrong, baik di jalan maupun di cafe-cafe sekitar sana. Adalah sebuah hal yang wajar ketika diantara mereka ada yang memang mempunyai urusan yang harus dituntaskan. Tentu saja itu adalah anak kursusan karena memang daerah Jl. Brawijaya dan sekitarnya dipadati banyak kursusan dan kos-kosan yang juga di tempati oleh siswa-siswa yang gak tinggak nge-camp. Pemandangan yang paling menyedihkan adalah banyak pasangan-pasangan yang asyik berduaan, pegangan tangan dan bahkan berboncengan menggunakan seperda yang jelas-jelas sangat sempit jika digunakan berdua, kalau sesama perempuan yaa gak masalah sih. Nah, kalau yang suka boncengan ini sih saya sudah sering melihatnya baik malam maupun siang.

Penjelajahan saya di Internet juga banyak menemukan siswa-siswa di kursusan yang suka melakukan aksi  corat-coret wajah menggunakan bedak berwarna putih sebagai bentuk hukuman. Menurut saya gak ada yang salah tapi terkadang itu terjadi antara laki-laki dan perempuan, yaa pastinya mereka akan pegang-pegangan pipi laahh. Yaa walaupun hanya sedikit menyentuhnya. Bukan hanya itu, kadang saat berfoto, entahlah namanya apa "selfi" atau "groupy" saya juga gak tahu, kadang jadi gak sadar laki-laki dan perempuan udah berdesak-desakan. Ini pemandangan yang sangat kurang enak kelihatan.

Memang beberapa orang memandang ini adalah hal yang wajar. Begitulah pendapat orang, kadang berbeda-beda. Namun, jika dipandang dari sudut pandang seorang muslim itu bukanlah hal yang baik. Bukankah islam sudah mengatur bagaimana sebaiknya pergaulan antara laki-laki dan perempuan? Bukankah sudah di jelaskan saat wajar dan batasan-batasannya?

Nah, siapa yang harus disalahkan disini? Tentu saja bukan Kampung Inggris, bukan Kursusan, bukan pula tutor. Kursusan atau Tutor hanya bisa membantu mengarahkan. Karena hal  bisa terjadi karena beberapa faktor termasuk utama diantaranya adalah kurangnya pengetahuan akan pergaulan dan batasan-batasannya, terkhusus dari pandangan islam. Semua siswa datang dari latar belakang yang berbeda. Olehnya, tangguhkan diri agar tidak terbawa arus pergaulan yang salah ketika berada di kampung Inggris. Jika memungkinkan, berilah warna baru di lingkungan itu. Jangan sampai kamu yang terwarnai.



Ketika memilih tempat kursus, sebenarnya pentingan mana sih? Kursusannya atau Tutornya? Menurut pandangan saya lembaga yang sudah cukup terkenal memang layak dan perlu dipertimbangkan. Karena lembaga tersebut  digadang-gadang pasti memiliki tutor-tutor yang sudah berpengalaman. Tapi, harus kita pahami bahwa belum semua tutor di suatu lembaga adalah expert, sekalipun lembaga itu termasuk lembaga yang "populer".  Di setiap lembaga tertentu hanya ada beberapa tutor yang benar-benar expert. Tentu saja, seringkali, hal itulah yang biasa dijadikan maskot dalam marketing. Sehingga tidak perlu heran jika kemudian banyak orang-orang yang berlomba mendaftar di kursusan tersebut.

Pada realisasinya nanti, tidak semua kelas akan diajar oleh Sang tutor. Tutor tersebut hanya akan mengajar di beberapa kelas, dan kebanyakan akan digantikan dengan tutor lain yang belum tentu metode transfer ilmunya akan mudah kita pahami. Untung-untungan jika tutor yang menggantiikan menggunakan metode yang juga menarik, maka disitulah kita terselamatkan. Wkwkwk.. Namun, bagamana jika tidak ? Maka kebanyakan dari kita akan merasa dirugiikan, karena adalah hal pasti ketertarikan awal kita adalah karena kualitas tutor.

Iya, saya serius. Hampir 2 tahun saya di Pare,  Kampung Inggris ini. Saya berani bilang seperti ini karena diskusi-diskusi yang pernah saya lakukan dengan beberapa orang kawan senior dari berbagai kursusan di kampung Inggris. 

Jadi, sebaiknya ketika ingin memilih lembaga hal yang harus diperhatikan selain karena lembaganya sudah terpercaya adalah memastikan siapa yang akan menjadi tutor di kelas kita nantinya. Kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya. Selain itu, kita harus pastikan bahwa program yang kita masuki sudah benar.  Jangan sampai mengambil program yang salah, misalnya ingin belajar IELTS tapi ngambilnya kelas TOEFL. Pastikan kita mengambil program yang benar di kursusan yang tepat dengan tutor yang ahli.

Walaupun seperti itu, tetap saja, diajar oleh tutor terbaik belum tentu menjadi jaminan bahwa kamu akan menjadi "bisa" dengan cara yang instan. Tetap saja, kamu harus mempersiapkan diri untuk belajar dan bersiap untuk menghadapi tantangan-tantangan saat belajar. Tetaplah ingat bahwa yang membuat dirimu sukses bukanlah tutor tapi diri kamu sendiri.


Pertanyaan tentang biaya hidup di Pare adalah salah hal yang sering menjadi pertanyaan bagi mereka yang punya rencana belajar bahasa inggris di Pare, terkhusus makanan. Bagi saya, makanan disini  sangat murah. Tentu saja ! Makanan termasuk sangat murah apalagi untuk saya yang berasal dari bagian Timur Indonesia. Jika dibandingkan daerah asal saya, Palu, murahnya bisa 3 kali lipat dari harga disini. Nah, untuk kalian yang ingin berkunjung ke Pare. Saya ingin berbagi cerita yang mungkin bisa membantu teman-teman untuk  mendapatkan gambaran murahnya biaya makan di Kampung Inggris.

Biaya makan di Kampung Inggris berkisar 15K hingga  20K per hari. Jumlah itu adalah  hitungan 3 kali makan per hari, mulai dari sarapan, makan siang dan makan malam. Kalian perlu ketahui, sekali makan umumnya akan menghabiskan 5K-7K tergantung pada pilihan menu. Harganya bervariasi, jika memilih lauk berupa sayur dan tahu tempe atau telur biasanya harganya sekitar 5K, jika lauk yang kita pilih sayur dan ayam atau ikan (umumnya ikan lele, ikan laut ada juga namun tak sebanyak ikan lele) atau tambahan campuran menu lainnya maka kita hanya perlu membayar sekitar 7K-an. Sebenarnya harga 7K kita udah bisa makan dengan porsi yang lumayan dan enak.

Gimana, murahkan? Iya itu memang murah, tapi, bagi saya, jika masih bisa dapat  makanan  dengan biaya yang lebih murah, why not ?! Kata seorang teman saya adalah orang paling perhitungan yang pernah dia temui setelah sebulan berada di Kampung Inggris ini. Wkwkwk. Harap maklum karena saya harus mengatur keuangan dengan baik agar bisa bertahan sesuai target. 

OK. Jika kamu ingin dapat yang lebih murah lagi kamu bisa masak sendiri. Tapiiii, jangan protes dulu..memang, orang-orang yang tujuannya kursus biasanya tidak mempunyai banyak waktu untuk memasak apalagi harus ke pasar dulu untuk nyari bahan masakan. Jangankan ke pasar dan masak kadang waktu istirahat saja cukup singkat. Masak ditengah kesibukan saya rasa adalah hal yang akan diabaikan oleh kebanyakan orang, kecuali mereka yang ahli dalam manajemen diri dan waktu. Yaps.

Berikut ini adalah alternatif yang bisa menjadi pilihan. Pertama, kamu hanya perlu membeli beras dan masak nasi sendiri. Masaknya pake apa? Biasanya setiap camp atau kost menyediakan alat masak dan makan yang bisa digunakan untuk semua. Harga beras per kilo adalah 9K-10K. Biasanya per kilo akan cukup untuk 7 hari (tapi ini relatif sih, tergantung porsi makan juga, tapi kalau saya biasanya yaa seperti ini). Anggaplah untuk nasi per hari menghabiskan 1.5K. Selanjutnya, kamu bisa beli sayur masak seharga 2K, lauk berupa tempe tahu 2K, atau kalau kamu pengen ayam atau ikan (umumnya ikan lele sih)  atau lauk lainnya,  kamu bisa membeli seharga 5K. Nah menu-menu ini cukup untuk 3 kali makan. Totalnya sehari kita hanya mengeluarkan 10.5K. Kita bisa hemat antara 4.5K hingga 9.5K. Nah, ini bisa kamu gunakan untuk Oiya kamu juga bisa membeli buah. Buah biasanya ada yang sudah dikemas dengan harga 1K, cukuplah untuk memperlancar pencernaan. Plus kamu bisa juga membeli susu sebagai penambah energi. Namun, tetap saja, kalau bisa masak lauk sendiri akan lebih hemat sekitar 2K lagi. Tapi harus diingat ini masih makan pokoknya, gak termasuk jajannya. Kalau jajan ceritanya akan lain lagi. 

Nah, sudah punya gambaran belum tentang biaya makan di Pare? Murah kan. Semoga hal ini bisa bermanfaat. Kurang lebih seperti itu gambaran umumnya. Oiya, perhitungan diatas semua diangkat dari pengalaman pribadi. Bisa jadi setiap orang punya hitungan yang berbeda-beda tergantung anggaran yang sudah disediakan. Selamat mempersiapkan diri dan sampai jumpa di Kampung Inggris ! 😎😎
Lelah dalam belajar? Pasti pernah. Saya rasa hampir semua orang pun pernah merasakannya. Siapa yang sih yang tidak pernah merasa jenuh. Yaa bisa dipastikan 99% yang namanya manusia pasti pernah ngerasain yang namanya jenuh dalam belajar. Etss, tenang dulu. Jenuh adalah hal yang manusiawi namun terus membiarkan perasaan jenuh itu menggerogoti, maka itulah hal yang keliru. Untuk apa berlama-lama dalam kejenuhan? Kejenuhan hanya akan menghambat daya kreatifitas dan produktifitas, maka menemukan solusi terbaik atas kejenuhan itulah yang harus dilakukan.

Tentu saja sama halnya dengan belajar bahasa Inggris. Belajar bahasa Inggris bagi orang yang baru alias masih awam 😞 seperti saya tentunya banyak berbeda dengan mereka yang sudah punya dasar belajar sebelumnya. Saya benar-benar memulai dari nol, bahasa kerennya from zero to hero. Belum nyampe hero sih, tepatnya masih dalam perjalanan 😎  Hihi..

Bukan hal mudah untuk belajar materi-materi. Ada Materi Grammar plus Reading yang cukuplah untuk membuat kepala pusing. Materi yang sebenarnya kelihatan mudah saat di kelas namun seketika berbalik pada saat evaluasi. Ketika direview sendirian rasanya udah perfect banget, tapi, eeh ada-ada saja yang salah. Selalu ada dosa disetiap susunan kalimat. Entah siapa sebenarnya yang bermasalah,  soal-soalnya kah ataukah memang sayanya yang selalu ber-positive thinking hingga jawaban yang masih salah seolah terlihat benar semuanya. Yaa, mungkin saya harus kembali menajamkan fokus. 

Ada kelas Speaking yang selalu menantang setiap harinya. Harus siap untuk speak di hadapan teman-teman dengan topik tertentu. Untung jika materi yang diberikan adalah materi yang dikuasai, jika tidak maka bersiaplah untuk terlihat seperti orang paling "kurang" sedunia. Ini sangat tragis menurut saya. Yaa, intinya setiap hari harus siap dengan segala kondisi, termasuk harus siap malu dan kadang dalam keadaan terpaksa harus siap membayar punishment.

Kelas writing yang membutuhkan kejelian dalam pemilihan diksi. Pemilihan diksi adalah hal penting karena jika salah maka kalimat yang kita buat berpeluang besar akan mengalami perubahan makna atau konteksnya tidak sesuai. Harus sabar dalam meniti kata demi kata untuk menemukan diksi yang pas. Writing juga membutuhkan ketelitian yang tinggi. 

Memang cukup membuat otak harus berpikir keras. Namun, keseruan saat belajar di kelas sudah bisa menjadi pengurai sedikit kejenuhan tersebut hingga rasanya setiap harinya adalah hari-hari yang selalu dinantikan. Menantikan contoh-contoh soal evaluasi yang kocak yang terkadang di luar nalar. Hal ini selalu menjadi pencair suasana kelas yang cukup membuat kepala membeku.

Salah satu contoh soal evaluasi di kelas writing AEM 1

"Pak Joko dan Mas Widodo yang berenang di rawa yang dijaga oleh Kuntil Mama yang memakai baju putih yang diambil dari jemuran Pak Burdin bertemu buaya yang menggendong anaknya yang imut" 😂😂

"Ninis yang datang dari Pare yang terletak di samping Kediri merampok garam di pasar tradisional yang dibangun pemerintah" 😎

Nah itu adalah contoh-contoh soal evaluasi saat di kelas writing. Siapa coba yang bisa nahan diri untuk gak ketawa? Wkwkwk. Rawa yang dijaga Kuntil Mama ( si Kuntil Anak udah punya anak makanya sekarang udah jadi Kuntil Mama) yang pake baju putih. Bajunya pun dicuri dari jemuran. Ada si Ninis gadis Pare yang ngerampok garam (karna harga garam lagi mahal) tapi ngerampoknya di Pasar Tradisional (gak berkelas banget, Wkwkwk).

Nah seperti itulah gambarannya. Memang untuk mencapai sesuatu yang luar biasa terkadang membutuhkan usaha yang juga luar biasa. Olehnya, jangan berlama-lama dalam kejenuhan. Jika kekocakan di dalam kelas belum menghilangkan jenuhmu. Maka, silahkan temukan cara terbaik versimu. Pun jangan lupa tetaplah melangitkan doa-doa dengan harapan setiap usaha kita dimudahkan dan diliputi keberkahan. 

Jangan lupa bahagia ! Jenuh ? Senyumin aja! 😉😉💓


Salah satu tantangan bagi saya saat ini adalah harus pandai mengatur budgeting selama berada di kampung Inggris. Harus hemat !. Nah, keadaan inilah yang menuntut saya untuk berlatih menjadi ahli dalam management keuangan. Hihihii. Yaa tentu saja, pada akhirnya, memilih sesuatu yang murah itu adalah sebuah keharusan. Tapii, ehhhh, murah memang penting tapi murah dan memiliki kualitas yang baik itulah yang lebih penting. 

Rasanya tak perlu heran jiika rela berjalan jauh-jauh hanya untuk mencari toko yang menjual barang-barang murah. Hal inilah yang saya lakukan bersama seorang teman. Murah dan berkualitas. Itu adalah syarat utama. Bersama seorang teman, Lela, yang sama berasal dari Palu, Sulawesi Tengah, kami rela berjalan kaki beberapa kilo, siang hari sekitar jam 02.00 siang, untuk mencapai tujuan. Yaah jalan kaki menjadi pilihan terbaik, agar juga bisa lebih menikmati pemandangan di kiri kanan jalan. Ala ala tourist.. Lelah ? Pasti iya.. Tapi, saya selalu punya prinsip "kamu boleh lelah tapi jangan lupa bahagia". Lelah? Ya udah, disenyumin aja !.

Toko murah yang kami temui di sepanjang jalan cukup banyak. Mulai dari toko perabotan dapur, ATK, barang-barang elektronik dan lain-lainnya. Kaget mendengar harga barang-barang disini. Kagetnya bukan karena mahal, tapi sebaliknya. Hagranya sangat murah!. Yaah menurut kami yang selama ini hidupnya di Sulawesi Tengah harga-harga barang disini termasuk murah bahkan beberapa harganya murah 2 sampai 3 kali lipat dari harga-harga di Palu . Makanya respon kami terlihat sedikit WoW. Sebenarnya tujuan utama waktu itu adalah untuk membeli Ricecooker,  kalau warga setempat menyebutnya Magiccom. 

Murah itu selalu menjadi hal yang sangat menarik. Karena terdorong rasa penasaran yang tinggi akhirnya kami sempatkan untuk singgah di beberapa toko yang kebetulan lewat seperti toko Kerudung. Yaps di depan toko terpampang jelas label yang bertuliskan "MURAH MERIAH". Daaannn, taraa, harganya beneran murah. Tanpa pikir panjang lagi langsung saja kami membeli beberapa buah kerudung dari toko tersebut (lupa nama tokonya apa). Sebenarnya kerudung bukanlah sesuatu yang prioritas  waktu itu, namun skala prioritas sejenak terabaikan karena harga yang murah  itu. 

Akhirnya, kami sampai kembali di Camp dengan banyak sekali barang-barang yang belum prioritas yang terbeli. Pun tak lupa, kembali saya membuka catatan keuangan yang sudah saya buat. Cukup mengejutkan, ternyata hari ini terdapat begitu banyak pengeluaran. Sayangnya, dana yang sudah dianggarkan untuk makan 1 bulan ke depan terpakai, dan parahnya lagi itu terpakai untuk sesuatu yang tidak penting-penting amat. Hufff..

Tapi tak apalah, paling tidak hari ini saya menyadari satu hal penting. Apa itu? Tinggal di daerah dengan biaya hidup yang cukup murah bukanlah sebuah jaminan untuk bisa hidup berhemat, seperti di Kampung Inggris Pare ini. Hal yang paling diperlukan adalah managemen yang baik, apakah itu manajemen keuangan atau juga  manajemen diri. Kita harus pandai membuat skala prioritas, harus pandai mengendalikan diri (Ingat Prioritas!) dan pastinya jangan sering-sering berkunjung ke tempat yang murah-murah apalagi kalau emang ga ada kebutuhan penting.

Selamat berlatih menjadi konsumen cerdas !


Niat adalah hal yang penting untuk ditetapkan dalam melakukan berbagai tindakan. Sebagai muslim tentunya kita menginginkan setiap hal yang kita lakukan tidak hanya bernilai duniawi tapi juga akhirat. Kita memegang harapan besar setiap aktivitas kita bisa jadi pemberat amal di akhirat nanti. Oleh karena itu, menyertakanlah Allah dalam setiap aktifitas adalah suatu kewajiban. 

Terus memperbaiki niat adalah hal yang terus saya lakukan hingga hari ini. Mencoba meluruskan niat bahwa keberadaan saya disini bukan hanya untuk mengejar ilmu dunia saja tapi juga ilmu akhirat. Bukan hanya karena saya Ingin lanjut studi atau sekedar traveling ke Luar Negeri yang gak mungkin ke sana kalau gak bisa bahasa Inggris. Tapi, selalu mencoba menyertakan alasan karena Allah atas semua yang saya lakukan.

Saya ingat benar sebuah nasehat dari salah satu kakak tingkat saya yang ditanyai dengan pertanyaan berikut ini :

".....Untuk apa kamu belajar bahasa Inggris? Ngapain repot-repot, toh di akhirat juga kamu gak akan dihisab pake bahasa Inggris..?"

Dia menjawab cukup singkat namun mengena :

"Jawabannya sederhana. Jikalau nantinya saya masuk surga, maka  saya tidak ingin masuk surga sendirian, pun jikalau sebaliknya, saya tidak ingin orang lain mengikut saya berjalan ke arah yang salah. Paling tidak dengan sedikit Ilmu bahasa Inggris yang saya miliki saya berharap bisa menyampaikan pesan dakwah kepada mereka yang hanya bisa berbahasa Inggris. Terlalu egois jika kita hanya mementingkan diri sendiri tanpa melakukan suatu apapun.."

Saya percaya jika niat kita benar maka Allah akan memilihkan kita tempat yang benar. Termasuk kursusan CLIent tempat saya belajar bahasa Inggris saat ini. Sepertinya ini adalah tempat terbaik yang Allah pilihkan untuk saya. Saya banyak merasakan hal yang sangat berbeda. Meskipun orientasinya adalah bahasa Inggris namun segala aktivitas di dalamnya tidak lantas melalaikan orang-orang di dalamnya dari tugas sebagai pengemban dakwah.Hal-hal yang terlihat sederhana namun menyimpan efek yang luar biasa yaitu waktu belajar yang diatur apik agar tidak mengganggu proses ibadah seperti sholat 5 waktu, posisi duduk antara laki-laki dan perempuan yang diberi jarak (hal ini dimaksudkan agar tidak ada campur baur dan interaksi yang berlebihan  antara laki-laki dan perempuan) dan beberapa waktu kemarin lembaga kursus meliburkan kelas belajar karena beberapa tutor dan siswa memilih untuk bergabung bersama muslim lainnya dalam aksi membela agama Allah di Jakarta.

Alhamdulillah Allah memilihkan saya tempat yang dipenuhi dengan orang-orang yang luar biasa. Sangat bersyukur bisa dipertemukan dengan kalian. Semoga, semua yang sudah dilakukan bernilai pahala di sisi-Nya. Sampai bertemu kembali, di Surga Allah. Aamiin.
Newer Posts Older Posts Home

WELCOME ABOARD!

I could look back at my life and get a good story out of it. It's a picture of somebody trying to figure things out.

SUBSCRIBE & FOLLOW

POPULAR POSTS

  • LAGU DAERAH TOLITOLI DAN ARTINYA - Makalrambot Lipu (Teringat Kampung Halaman)
    Lagu-lagu daerah Tolitoli cukup banyak yang menceritakan kerinduan seorang perantau terhadap kampung halamannya, termasuk lagu Makalrambot L...
  • LAGU DAERAH TOLITOLI DAN ARTINYA - Tinga Kinaaku (Suara hatiku)
    Naah, ini adalah salah satu lagu yang sangat terkenal juga di Tolitoli. Judulnya adalah " Tinga Kinaaku" , atau bisa diartikan seb...
  • LAGU DAERAH TOLITOLI DAN ARTINYA - Lutungan (Patriot Baolan)
    Nah, lagu ini adalah salah satu lagu fenomenal kota Tolitoli karena sering dinyanyikan dalam acara-acara kedaerahan, pun sering juga diperke...
  • 8 Alasan Kenapa Kamu Harus Ikut Event
    Rukmana (Delegasi Sulawesi Tengah) di  Indonesian Culture and Nationalism 2015 - Galeri Nasional Indonesia - Jakarta Pemuda dan mah...
  • Kata Kerja Transitif dan Intransitif, Apa Bedanya ?
    Materi Grammar atau aturan penulisan adalah salah satu materi utama dalam belajar bahasa Inggris. Materi verb atau kata kerja pada bagian...
  • CERITA LPDP : Jadi, sebenarnya begini...
    Pada hari itu, Selasa, 14 Agustus 2019, hanya ada perasaan sangat puas ketika keluar dari ruang wawancara 1 yang kata kebanyakan orang...
  • FORUM KAJIAN MUSLIMAH DI KAMPUNG INGGRIS
    Kesulitan Menemukan Forum-Forum Kajian Muslimah adalah salah satu hal yang sering dirasakan oleh sebagian besar orang ketika berada di kamp...
  • CERITA LPDP : Membuat Surat Keterangan Berbadan Sehat, Bebas Narkoba dan Bebas TBC di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pare Kediri (64212)
    Salah satu dari beberapa hal penting yang harus disiapkan dalam proses pendaftaran beasiswa LPDP, khususnya untuk tahap awal atau tahap SE...
  • Teman Seperjalanan
    Keberanian bukanlah tentang menghilangkan rasa takut. Tapi keberanian adalah ketika kita tetap melangkah, meski hati penuh keraguan, meski s...
  • SHARING AWARDEE : Persiapan Seleksi Wawancara LPDP bersama Kak RH. Andriansyah #1
    Assalamualaykum Warahmatullah Wabarakatuh.. Hey, you all, scholarship hunters, LPDP fighters.. Untuk apply sebuah beasiswa adalah se...

Categories

Beasiswa 6 Catatan 39 Cerita Saya 38 English Article 2 Kampung Inggris Pare 16 Pojok Umum 33 Refleksi 22 Tentang Toli-toli 8

Blog Archive

  • ►  2025 (3)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
  • ►  2024 (3)
    • ►  May (3)
  • ►  2022 (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2021 (13)
    • ►  November (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (7)
    • ►  July (1)
    • ►  May (1)
    • ►  February (2)
  • ►  2020 (7)
    • ►  November (2)
    • ►  September (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2019 (11)
    • ►  December (2)
    • ►  October (5)
    • ►  September (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
  • ►  2018 (32)
    • ►  December (3)
    • ►  October (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (4)
    • ►  July (4)
    • ►  May (4)
    • ►  April (1)
    • ►  March (6)
    • ►  February (2)
    • ►  January (4)
  • ▼  2017 (32)
    • ►  November (2)
    • ▼  October (6)
      • SIAPKAN JURUS MENGHADAPI PERGAULAN DI KAMPUNG INGG...
      • KURSUSAN ATAU TUTOR, PENTINGAN MANA ?
      • ESTIMASI BIAYA MAKAN DI KAMPUNG INGGRIS
      • KUNTIL ANAK DAN KUNTIL MAMA
      • AWAS BANYAK BARANG MURAH !
      • BELAJAR BAHASA INGGRIS UNTUK DUNIA JUGA AKHIRAT
    • ►  September (4)
    • ►  August (4)
    • ►  July (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (4)
    • ►  March (6)
  • ►  2016 (16)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (3)
    • ►  June (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (4)
  • ►  2015 (24)
    • ►  December (2)
    • ►  October (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (10)
    • ►  June (3)
    • ►  April (3)
    • ►  March (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2013 (1)
    • ►  August (1)

Total Pageviews

Contact Form

Name

Email *

Message *

Featured Post

Memaafkan atau dimaafkan bukanlah perihal mana yang lebih baik. Keduanya adalah dua hal yang sama-sama membutuhkan keikhlasan. Kita dilatih ...

rukmana.rs

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates