Sedikit bercerita, sebenarnya sejak kelas 1 SMA saya sudah aktif mengikuti kajian2 keagamaan di sekolah setiap hari jum’at, ditambah kajian umum sabtu dan ahad. Di sekolah saya mempunyai seorang Guru yang maa syaa Allah, bahkan hampir tiap hari Beliau mengadakan razia bagi sesiapa siswa yang tidak sholat dan kajian rutin. Hal ini memberikan efek yang luar biasa hingga banyak siswa-siswinya yang kemudian memilih hijrah untuk menjadi lebih baik. Awalnya memang saya hanya terpaksa karena ancaman nilai dan ajakan teman-teman yang sudah lebih dulu hijrah. Namun, lama kelamaan membuat saya sadar, saya mulai berbenah, mulai menjaga pergaulan, mulai konsisten menggunakan rok agar lebih sopan. Sayangnya, tidak dengan khimar, saya masih betah dengan khimar yang bisa dibilang masih jauh dari syar’i.
Hingga akhirnya, pada tahun 2014
saya mulai menyadari kode dari Allah lewat orang-orang di sekitar saya, pun
juga membuat saya menyadari bahwa ini bukan kode pertama namun sudah kode
kesekian kali. Berikut adalah beberapa kejadian yg masih terekam jelas di
kepala saya yang saya rasa merupakan
kode. Memang kelihatannya ini sangat sepele, namun sebenarnya menyimpan makna
yang luar biasa. Terkadang orang yang menyampaikan terlihat bercanda namun
sejatinya itu adalah sebuah hal yang serius, bisa jadi mereka hanya sedang
menjaga perasaan kita saja. Pertama, Ibu kos saya sweaktu SMP selalu mengatakan
“Na, kamu cantik pakai rok tapi masih salah di jilbabnya..”. Kemudian, komentar
kakak tingkat saya di kampus yang terkenal sangat jarang ngomong namun
sekalinya ngomong langsung nyentrik, begini katanya “Apa kamu mau nunggu ajal untuk menjadi lebih baik?”. Satu lagi,
pertanyaan sekaligus pernyataan dr seorang kawan non muslim, laki-laki, “Na, kenapa kamu ndak pake-pake jilbab yang
lebih panjang yang seperti beberapa teman2 lain pake? Bukannya dalam agamamu
diwajibkan? Kalau tidak katanya akan sulit masuk surga?!”. Waktu itu saya
hanya menjawab “Iya memang seperti itu” dengan wajah yang memerah karena
malu. Rasanya ini yang paling menampar
saya, sakitnya tuh disini ditambah lagi malunya.
Alhamdulillah saya bersyukur
karena saya bisa peka atas KODE yang kelihatannya sudah merupakan KODE KERAS
dari Allah itu. Hingga akhirnya pada pertengahan tahun 2014, tepat semester 4
perkuliahan, saya memutuskan untuk mulai membenahi diri dengan menggunakan
khimar yang lebih panjang dan tidak menerawang yang insyaa allah dapat di
kategorikan sebagai syar’i.
2 comments
Inspiratif...boleh ijin share?
ReplyDeleteSilahkan kak :)
ReplyDeleteIt's nice to see you !