A Learner's Journal
  • HOME
  • GENERAL
  • REFLEKSI
  • CERITA SAYA
  • CATATAN
  • BICARA LINGKUNGAN
  • ABOUT ME
Hari ini adalah hari ketiga kami di Istanbul, Turkey. Eyüp Sultan camii adalah tujuan utama kami hari ini. Berdasarkan sejarah, masjid ini adalah  masjid pertama yang dibangun setelah Emperium Usmaniyah menaklukan Konstantinopel pada tahun 1453 dan menggankti nama Konstantinopel menjadi Istanbul, yang dimaksudnya sebagai bentuk penghormatan kepada Ayub Al-Anshari r.a. Tapii, tulisan ini belum akan membahas sejarah masjid ini by the way, karena penulis masih sedang dalam proses literatur review untuk memahami lebih dalam tentang sejarah masjid ini termasuk sejarah penaklukan Konstantinopel secara lebih detail.. Takut salah ngomong... ckckck.. 

Anyway, metro adalah pilihan transportasi kami hari ini, yaa hitung-hitung nambah pengalaman naik metro di Istanbul. Tentu saja, karena akan menaiki metro maka kami harus mempunyai Istanbul Card. Awalnya, kami pikir bahwa satu kartu bisa digunakan oleh beberapa orang. Tetapi rupanya kami salah karena ternyata setiap kami harus memiliki kartu masing-masing.. 

Istanbul Card kini sudah di tangan setelah mendapatkan bantuan dari mba-mba di area ticket machine. Sebenarnya bisa aja sih melakukannya sendirian tetapi  untuk lebih memudahkan kenapa, tidak meminta bantuan mbaknya. Kami membeli 3 Istanbul Card dan di top up masing-masing sekitar 10 lira. 

Waktu itu kami menunggu metro di stasiun sultan ahmet. Jika kesulitan sebenarnya cukup mudah untuk mencari bantuan ketika kebingungan terutam di daerah-daerah banyak turis, termasuk kawasan sultan ahmet ini. Gimana enggak, orang ini terletak di dekat 2 iconic places of istanbul yaitu Sultan Ahmet Mosque atau Blue Mosque yang sekaligus berhadapan dengan Hagia Sofya. Mereka memakai baju berwarna biru yang bertuliskaan "how can I help you? (kalo ga salah, ini sedang mencoba mengingat ckckck)".

Yess. Waktunya berangkat. Kami bergegas menuju  halte dan berniat menunggu metronya tiba. Ternyata, kami masuk dari gerbang yang salah. Halte tempat seharusnya kami menunggu metro ada di seberang. Kami menanyakan kepada petugas tadi dan mereka mengatakan bhawa kami bisa langsung aja pindah ke halte seberang tanpa harus nge-tap tiket lagi karna sudah sebelumnya.

Petugas di halte seberang menatap dengan tatapan penuh inspeksi ke arah kami ketika kami berpindah ke halte tersebut. Lalu, mendekati kami dan berbicara panjang dalam bahasa Turki. Dia ngomong apa, wallahu`alam, kami ga ngerti, intinya dia mengusir kami dari halte metro dengan cara paksa. Kami sudah mencoba menjelaskan dalam bahasa Inggris keadaan sebenarnya, namun dia tetap tegas seolah tak ingin mendengar apapun yang kami katakan. Saya ingat benar, perkataan yang keluar dari mulutnya yang kami paham artinya adalah dia mengatakan dengan suara keras dengan wajah mulai gusar ketika dia telah membuka gerbang bagi saya dan mbak Nur, tetapi saya masih bertahan dan tak mau keluar. "Madam, please go outside!" begitu katanya. Akhirnya saya ngalah, dan keluar juga. 

Pantang menyerah. Salah satu teman kami, Aginta, meminta petugas lainnya untuk membantu menjelaskan ke mas-mas yang ngusir kami tadi kejadian yang sebenarnya. Beberapa waktu kemudian, salah satu petugas lainnya mendekati si mas-mas tersebut dan memberikan penjelasan dalam bahasa Turki. Finally, kami diizinkan masuk dan mas-mas tadi tak berkata-kata lagi dan hanya memandangi kami dari pos jaganya, dan membiarkan kami naik Metro untuk melanjutkan  perjalanan kami hari itu.. Ternyata si mas-mas tadi kurang paham Bahasa Inggris, dan setelahnya pun (mungkin) dalam hati dia berkata "Oh ternyata maksudnya gitu!"..

Apa pelajaran hari ini? Ini membuat kita semakin sadar akan pentingnya Bahasa. Bagaimana mungkin kita bisa membangun komunikasi yang baik jika kita tak saling mengerti maksud, yang ada hanyalah kesalahpahaman, berburuk sangka, yang pada gilirannya bisa berujung pada perpecahan.. Mungkin kita hanya perlu belajar lagi bagaimana caranya agar bisa berkomunikasi dari hati ke hati..

Ini lagi ngebahas (sambil nertawain) kejadian sebelumnya.. sebelum nyampe sini..

Mengesampingkan sisi lain beberapa budaya di Istanbul yang terkesan buruk, tetap saja, saya telah jatuh cinta dengan kota ini, bahkan sejak pertama kali menginjakkan kaki disini, di negara Transkonstinental yang sangat kaya sejarah bagi peradaban islam ini. 

Rabu, 18 Agustus 2021 
Ditulis di Istanbul (Pukul 20:19 waktu Istanbul), sambil dengerin dalam keadaan dag dig dug karena lagi flu sementara seminggu lagi mau flying back to the Netherlands (wkwkwk), tadi pagi sih udah self test dan hasilnya satu garis.. Yaa meski gitu tetap khawatirlah...





Hampir di penghujung summer break 2021, barulah saya memutuskan untuk memberi reward kepada diri sendiri yang sudah mau berjuang selama 6 bulan terakhir, terlebih terus "mewajibkan diri" berkutat dengan materi kuliah sebelumnya bahkan hingga menjelang akhir periode summer ini. Disaat yang lain tengah menikmati liburannya, kamu tetap memilih tidak tergoda. Congratulation! Turki is waiting for you!

****

Jangan tanya lagi debaran perasaan pagi ini. Rasa dag dig dug serr yang berubah menjadi panik setelah mengejar penerbangan Schipol Amsterdam – Turkey di 20 menit terakhir dari counter security check menuju gate keberangkatan. Membuat kita berada  diujung kepasrahan. Pasrah, jika belum berjodoh dengan penerbangan ke Turki hari ini. “Oke baik, jika Allah memang menakdirkan kita untuk bisa berangkat.. pasti gabakal ditinggalin pesawatnya.. Bismillaahh..”

20 menit lagi jadwal keberangkatan. Sementara, kami (saya, Mba Aginta dan Mba Nur) masih berada pada antrian pemeriksaan bagasi. Sementara, di detik-detik terakhir tersebut kopor milik saya masih harus dibongkar karena petugas mencurigai ada barang aneh didalam koper saya. Katanya mereka harus cek dulu. Yaa terjadilah, bongkar membongkar barang (lagi) ditengah antrian tersebut. Yaa bongkar lagi setelah sudah ada drama bongkar barang di kereta gegara ga bisa bawa lebih dari satu barang bawaan … Meski pada akhirnya petugasnya cuma bilang “Okey, you can go now!”.. Melihat saya yang terburu-buru menutup kembali koper yang butuh teknik khusus menguncinya itu (dan masih gabisa deal with perasaan panik juga sih sebenarnya wkwkwk), si petugasnya bilang lagi “take your time!”. Dalam hati berkata “gimana mau santai orang pesawatnya udah boarding dari tadi dan bentar lagi berangkat..”.

Sekarang bagasi sudah aman. Namun, drama belum berakhir, malah makin mendebarkan. Kami harus kembali mengantri di bagian pemeriksaan berikutnya. Antrian sangat panjang mengular. Mungkin jika kami mengikuti rute sebenarnya, barangkali akan membutuhkan waktu sekitar minimal 30 menit lagi untuk bisa sampai di counter pemeriksaan. Disini residence permit dan paspor di periksa dan di beri stempel. Untung saja, setelah menjelaskan panjang lebar ke petugasnya, akhirnya kami diberi izin untuk langsung menyelinap masuk pada antrian terdepan. Alhamdulillahnya semua Kembali berjalan lancar..

Apakah drama sudah selesai? Belum. kami masih harus beralri menuju gate E5 yang pun masih meraba-raba lokasinya. Kami hanya mencoba mengikuti direction yan ada. Tiba-tiba  tenaga saya terasa menjadi berlipat-lipat  (meski masih ngos-ngosan jugaa wkwkwk) mengangkat kopor menuruni tangga. Lalu, Kembali berlari dengan napas terengah-engah Bersama si koper light tosca menuju gate keberangkatan.

Ternyata, Allah hanya sedang nguji sampai mana upaya kita bahkan disaat kita yakin bahwa apa yang kita upayakan impossible. Yess, that`s right.. Pesawatnya delay!...  Kami, duduk ngemper di dekat walking band escalator di gate keberangkatan.

Setelah 3 jam penerbangan, finally.. I am coming Turkey!


Ditulis dalam penerbangan menuju Istanbul dari Schipol Amsterdam, di seat 21F.

Pukul 16.53 CEST – 29OC

Sejak kuliah di bangku S1, saya sudah bercita-cita agar bisa melanjutkan studi S2 di luar negeri. Saya merawat mimpi itu dengan baik, memupuk harapan sembari memaksimalkan ikhtiar tanpa melupakan tawakal kepada Allah meski awalnya mimpi itu sempat memudar. Bukankah sebaik-sebaik rencana adalah yang melibatkan Allah di dalam pencapaiannya?

Negara impian yang ingin saya jadikan sebagai tempat studi waktu itu adalah Jepang. Saya begitu jatuh cinta dengan negara ini karena anime Doraemon yang selalu menampilkan tentang Jepang.. Saya jatuh cinta dengan teknologinya, tata kotanya. budayanya, dan juga sakuranya (lebay yah? wkwkwk). Selain karena Jepang terkenal dengan kampus terbaik di bidang sains yang menjadi motivasi utama saya waktu itu, hal lain yang ingin saya lakukan adalah menyaksikan sakura bermekaran di negeri yang notabene memiliki julukan  negeri sakura ini. Iya, juga ke Jepang pengen ngeliat sakura.. "Pasti akan sangat menyenangkan" pikirku waktu itu..

Semua berkas pendaftaran beasiswa pun ku persiapkan buat aplikasi ke Jepang, mulai dari rencana studi, proposal studi, persiapan mental untuk menghadapi "culture shock", membaca berbagai artikel tentang sistem pendidikan, dsb.. Intinya, semua tentang Jepang, dengan harapan bisa menjamah sakura secepatnya.. 

Rupanya, belum berjodoh dengan Jepang. Benar saja bahwa Allah itu maha membolak-balikkan hati manusia dengan mudah. Saya merubah negara tujuan di detik-detik terakhir penutupan pendaftaran beasiswa, sekitar seminggu sebelum penutupan. Keputusan yang cukup beresiko. Gimana enggak? Dalam waktu singkat tersebut saya harus merubah kampus dan rencana studi, dari yang sebelumnya tentang Jepang menjadi Belanda dan tetap memastikan persuativitasnya.. Yaa, harus kembali melakukan riset kampus dan negara tujuan..

Lah kenapa pindah? Waktu itu, saya secara tidak sengaja membaca sebuah artikel (tapi lupa artikelnya tentang apa :D, saking banyaknya hal-hal yang menarik saya temui seiring berjalannya waktu) yang membuat saya menjadi sangat tertarik dengan lingkungan, dan ingin fokus studi ke lingkungan. Saya berpikir bahwa mumpung belum submit aplikasi yasudah kenapa tidak mencoba memaksimalkan waktu yang ada. Saya menjatuhkan pilihan pada Belanda akhirnya, karena kampus pilihan saya sangat unggul dalam ilmu lingkungan, urutan #6 Worldwide, dan menjadi Universitas #1 di Belanda selama belasan tahun berturut-turut..

Alhamdulillah.. Allah beri kelancaran dalam setiap proses aplikasi beasiswanya dan kemudahan hingga touch down di Belanda..  Memang saya telah jatuh cinta dengan Jepang, tapi menjatuhkan pilihan pada Belanda karena emang ada hal-hal yang hanya bisa dimengerti oleh naluri.. Lalu, bagaimana dengan sakura? Yang ada hanyalah penerimaan, sakura tidak semenarik dulu lagi.. 

Saya tak berpikir bisa menemui sakura di Belanda meski ternyata ada sakura disinii... MaasyaAllah... Finally ketemu sakura, meski bukan di Jepang tapi di belahan bumi Belanda...



Lagu "Mogita Ilimu" (tapi sering nemu yang tulisannya "Magita", tapi menurutku benarnya adalah Mogita biar lebih make sense) ini adalah lagu yang menurutku maknanya deep karena sangat relate dengan pengalaman pribadi 😂. Yap, Ini menceritakan tentang kerinduan seorang pelajar yang tengah menuntut ilmu di kampung orang dan jauh dari keluarga.. Pasti pernah tau kan rasanya rindu ke orang tua, keluarga, teman dsb..? ... Kurang lebih isinya seperti itu. Silahkan baca lirik lengkap beserta artinya di bawah😁.. Mau dengan lagunya? Klik disini !.



Motiuma dei lipu tau satau mogita ilimu susumbolran..

Merantau ke negeri sebrang untuk menuntut ilmu demi hidup yang lebih baik..


Mosumbo dei lipu tau satau geiga dello dei lipu batangan..

Hidup di negeri orang tak seperti di kampung halaman..


Mokkoosaan palraian lipu batangan, mo ondong pondam dei kina..

Semakin lama meninggalkan kampung halaman, hati rasanya begitu sedih,


Nitiangan poni lengan tegalrang kina dei tau dako, usat, singgayan..

Ditambah lagi dengan perasaan rindu mendalam kepada orang tua, saudara dan teman..


Mosumbo dei lipu tau geiga ku kotoi songgulra osana..

Aku tak tahu seberapa lama akan berada di perantauan..


Geiga kukotoi pilan mangambulring dei lipu batangan..

Ku tak tahu kapan akan kembali ke kampung halamanku..


Mokkoosaan mosumbo dei lipu tau

Semakin lama tinggal di negeri orang..


Mo ondong ai tegalrangku, dodoua makko ai malrlrambangan..

Perasaan sedih dan rindu, keduanya telah bercampur aduk...


Ondong inang ondong kinaa.. o kaasi..

Sedih, sungguh perasaan ini sangat sedih..


*Disclaimer :

Ini diterjemahkan berdasarkan pengetahuan saya pribadi sebagai salah satu (agak) native speaker Bahasa Tolitoli 🙋.. Sengaja tulis ini karna rasanya sekarang masih agak sulit menemukan lirik lagu-lagu daerah Tolitoli (apalagi beserta artinya) di dunia per-google-an.. Oiya, saya sangat terbuka dengan saran dan kritik teman-teman yang mungkin sedikit banyak lebih paham dengan Bahasa Tolitoli atau "Tinga Totolri" ini.  Yuk yuk, kita lestarikan Bahasa Tolitoli kita ini...


Selamat membaca!



Nah, lagu ini adalah salah satu lagu fenomenal kota Tolitoli karena sering dinyanyikan dalam acara-acara kedaerahan, pun sering juga diperkenalkan di sekolah. Lagu Mars Patriot Baolan ini adalah lagu ciptaan Morel Metahang dan Jacob Ladwan yang menceritakan tentang kekayaan alam Tolitoli. Dengarkan lagunya disini. Berikut lirik dan artinya :


Lutungan Kabetan Simatang Dei  Leok Dondo

Lutungan Kabetan Simatang di teluk Dondo.. 

 

Lakuaan ampii utara, anggad Dampaa, Ogoamas, Kombo

Lakuan di sebelah utara membujur ke Selatan, Dampal Ogoamas Kombo, 


Takudan,Sanjangan, Tatanggalro, Seo 

Gunung Takudan, Gunung Sanjangan, Gunung Tanggalro, Gunung Seo


Niug, damag, uwe, kekeaan butaku

Nyiur, damar, rotan, adalah simbol kekayaan tanahku

 

Anamo ssaakan nabalri paton lipuku.

Semua itu merupakan simbol kekayaan daerahku.


Dei sasik dongnamo..

Biarkanlah mayatku berapungan di lautan.

 

Dei gumpun tenggeamanmo..

Di hutan biarlah tulang belulangku berserakan..

 

Dengitu aku mau ingga kolobong..

Biarlah nisanku tidak bernama..

 

Lombut ompasku, batu lunanku..

Lumut menjadi tikarku, batu menjadi bantalku..

 

Dongnamo.. dongnamo..

Biarlah  biarlah..


Sabaab butaku..

Demi daerah dan tanah airku..


*Disclaimer :

Ini diterjemahkan berdasarkan pengetahuan saya pribadi sebagai salah satu (agak) native speaker Bahasa Tolitoli 🙋.. Sengaja tulis ini karna rasanya sekarang masih agak sulit menemukan lirik lagu-lagu daerah Tolitoli (apalagi beserta artinya) di dunia per-google-an.. Oiya, saya sangat terbuka dengan saran dan kritik teman-teman yang mungkin sedikit banyak lebih paham dengan Bahasa Tolitoli atau "Tinga Totolri" ini. Yaps, saya sadar ada beberapa kata yang masih meragukan.. Yuk yuk, kita lestarikan Bahasa Tolitoli kita ini...


Cheers,

Rukmana Suharta

(Wageningen, the Netherlands - 10.50 CEST - 05/07/21)


Lagu-lagu daerah Tolitoli cukup banyak yang menceritakan kerinduan seorang perantau terhadap kampung halamannya, termasuk lagu Makalrambot Lipu ini. Berdasarkan pemahaman saya, lagu ini menceritakan tentang perjalanan seseorang yang akan pulang kampung, dengan jalur laut, dimana dalam perjalanannya Ia sangat excited dan tak sabar untuk segera sampai.. Perasaannya pun semakin menggebu-gebu ketika pulau-pulau mulai tampak dari kejauhan.. Klik disini kalo mau dengar lagunya.


Noosamo iyaku dei lipu tau..

Telah lama aku di perantauan..

Ondong ateku makalrambot lipuku..

Hatiku terlampau sedih mengingat kampung halamanku..


Geimo doua tegalrangku iya..

Rinduku ini tak ada duanya lagi..

Bangga pombulri, moniat i aku moburi..

Kapal di belakang, aku berniat ingin pulang..


Dei salra mata, bukiina moita..

Di kelopak mata, pegunungannya terlihat..


Dei tonga balrangan titiuma labuan..

Di tengah lautan menuju pelabuhan..


Geiga noosa, napasatmo libutan na..

Tak berselang lama, pulau-pulaunya mulai terlihat..


Meseo ateku, saasabaa makasambemo..

Hatiku mulai tak sabar, berharap segera sampai..


Injan Bangga nokouma dei labuan

Saat kapal tiba di pelabuhan..

Ondong, tegalrang, sanang, ege sumasampulran

Perasaan sedih-haru, riindu, bahagia telah menjadi satu..


Kassaanang ateku nakasambe poni lipuku..

Hatiku bahagia karena telah kembali lagi ke kampung halamanku


Lipu totolri, l
ipu ni kadakoanku..

Tolitoli, tempat dimana aku dibesarkan,

Lipu totolri, lipuku ku kosuai

Tolitoli, kampung halaman yang kusayangi..


*Disclaimer :

Ini diterjemahkan berdasarkan pengetahuan saya pribadi sebagai salah satu (agak) native speaker Bahasa Tolitoli 🙋.. Sengaja tulis ini karna rasanya sekarang masih agak sulit menemukan lirik lagu-lagu daerah Tolitoli (apalagi beserta artinya) di dunia per-google-an.. Oiya, saya sangat terbuka dengan saran dan kritik teman-teman yang mungkin sedikit banyak lebih paham dengan Bahasa Tolitoli atau "Tinga Totolri" ini.  Yuk yuk, kita lestarikan Bahasa Tolitoli kita ini...


Cheers,

Rukmana Suharta

(Wageningen, the Netherlands - 11.30 CEST - 05/07/21)

Naah, ini adalah salah satu lagu yang sangat terkenal juga di Tolitoli. Judulnya adalah "Tinga Kinaaku", atau bisa diartikan sebagai "Kata Hatiku" atau "Suara Hatiku". Kalo di jaman sekarang lagu ini bisa dimasukkan ke dalam lagu-lagu yang topiknya mengenai "Cinta dalam diam" atau "cinta dalam ikhlas" tapi versi Bahasa Tolitoli 😁 wkwkwk... Sudah pernah dengar belum? silahkan klik disini kalo mau dengar. 


Injan noitaku, laus nattau dei kiinaaku..

Pada pandangan pertama, langsung ada rasa yang tersimpan di hatiku..


Danna noitaku umbasan dennia iyaa..

Tak pernah kutemukan sebelumnya lelaki seperti ini..


Motondong pokkinaa na, malragu kedo na..

Lembut perasaannya, manja sikapnya..


Dolrago mongosua kokoode oo lrenganna..

Gadis penyayanglah yang cocok mendampinginya..


Mau ake isia pane totolruna..

Walaupun dia masih sendiri..


kukulraimo denniamo intunna..

Apalah dayaku jika takdir-Nya seperti ini.. 


Dennamo pongosua iya ..

Beginilah takdirku..


Pemmen kalrangan ingga iyaku lrenganna..

Tuhan telah berkehendak "Bukan aku dengannya"


Oo Kalrangan.. Kukulraimo, tataumo dei iyaku..

Yaa Tuhan.. Aku bisa apa?


Na adi-adiimo pemmenmu dei isia..

Sungguh sempurna pemberianmu terhadapnya..


Iseimo o kaasi nattauko dei kina naa ?

Siapakah yang beruntung yang akan memilikinya?


Ku pogolrean doa moimpot susumbolranna..

Akan kudoakan agar kehidupannya diliputi keberkahan..


*Disclaimer :

Ini diterjemahkan berdasarkan pengetahuan saya pribadi sebagai salah satu (agak) native speaker Bahasa Tolitoli 🙋.. Sengaja tulis ini karna rasanya sekarang masih agak sulit menemukan lirik lagu-lagu daerah Tolitoli (apalagi beserta artinya) di dunia per-google-an.. Oiya, saya sangat terbuka dengan saran dan kritik teman-teman yang mungkin sedikit banyak lebih paham dengan Bahasa Tolitoli atau "Tinga Totolri" ini.  Yuk yuk, kita lestarikan Bahasa Tolitoli kita ini...



Cheers,

Rukmana Suharta

(Wageningen, the Netherlands - 09.13 CEST - 05/07/21)

Newer Posts Older Posts Home

WELCOME ABOARD!

I could look back at my life and get a good story out of it. It's a picture of somebody trying to figure things out.

SUBSCRIBE & FOLLOW

POPULAR POSTS

  • LAGU DAERAH TOLITOLI DAN ARTINYA - Makalrambot Lipu (Teringat Kampung Halaman)
    Lagu-lagu daerah Tolitoli cukup banyak yang menceritakan kerinduan seorang perantau terhadap kampung halamannya, termasuk lagu Makalrambot L...
  • LAGU DAERAH TOLITOLI DAN ARTINYA - Tinga Kinaaku (Suara hatiku)
    Naah, ini adalah salah satu lagu yang sangat terkenal juga di Tolitoli. Judulnya adalah " Tinga Kinaaku" , atau bisa diartikan seb...
  • LAGU DAERAH TOLITOLI DAN ARTINYA - Lutungan (Patriot Baolan)
    Nah, lagu ini adalah salah satu lagu fenomenal kota Tolitoli karena sering dinyanyikan dalam acara-acara kedaerahan, pun sering juga diperke...
  • 8 Alasan Kenapa Kamu Harus Ikut Event
    Rukmana (Delegasi Sulawesi Tengah) di  Indonesian Culture and Nationalism 2015 - Galeri Nasional Indonesia - Jakarta Pemuda dan mah...
  • Kata Kerja Transitif dan Intransitif, Apa Bedanya ?
    Materi Grammar atau aturan penulisan adalah salah satu materi utama dalam belajar bahasa Inggris. Materi verb atau kata kerja pada bagian...
  • CERITA LPDP : Jadi, sebenarnya begini...
    Pada hari itu, Selasa, 14 Agustus 2019, hanya ada perasaan sangat puas ketika keluar dari ruang wawancara 1 yang kata kebanyakan orang...
  • FORUM KAJIAN MUSLIMAH DI KAMPUNG INGGRIS
    Kesulitan Menemukan Forum-Forum Kajian Muslimah adalah salah satu hal yang sering dirasakan oleh sebagian besar orang ketika berada di kamp...
  • CERITA LPDP : Membuat Surat Keterangan Berbadan Sehat, Bebas Narkoba dan Bebas TBC di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pare Kediri (64212)
    Salah satu dari beberapa hal penting yang harus disiapkan dalam proses pendaftaran beasiswa LPDP, khususnya untuk tahap awal atau tahap SE...
  • Teman Seperjalanan
    Keberanian bukanlah tentang menghilangkan rasa takut. Tapi keberanian adalah ketika kita tetap melangkah, meski hati penuh keraguan, meski s...
  • SHARING AWARDEE : Persiapan Seleksi Wawancara LPDP bersama Kak RH. Andriansyah #1
    Assalamualaykum Warahmatullah Wabarakatuh.. Hey, you all, scholarship hunters, LPDP fighters.. Untuk apply sebuah beasiswa adalah se...

Categories

Beasiswa 6 Catatan 39 Cerita Saya 38 English Article 2 Kampung Inggris Pare 16 Pojok Umum 33 Refleksi 22 Tentang Toli-toli 8

Blog Archive

  • ►  2025 (3)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
  • ►  2024 (3)
    • ►  May (3)
  • ►  2022 (1)
    • ►  January (1)
  • ▼  2021 (13)
    • ►  November (1)
    • ►  September (1)
    • ▼  August (7)
      • Miskom dengan Petugas di Stasiun Metro Turki
      • Menuju Turki di Penghujung Summer 2021
      • Jepang, Belanda dan Sakura Pertamaku
      • LAGU DAERAH TOLITOLI DAN ARTINYA - Mogita Ilimu (M...
      • LAGU DAERAH TOLITOLI DAN ARTINYA - Lutungan (Patri...
      • LAGU DAERAH TOLITOLI DAN ARTINYA - Makalrambot Lip...
      • LAGU DAERAH TOLITOLI DAN ARTINYA - Tinga Kinaaku (...
    • ►  July (1)
    • ►  May (1)
    • ►  February (2)
  • ►  2020 (7)
    • ►  November (2)
    • ►  September (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2019 (11)
    • ►  December (2)
    • ►  October (5)
    • ►  September (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
  • ►  2018 (32)
    • ►  December (3)
    • ►  October (1)
    • ►  September (3)
    • ►  August (4)
    • ►  July (4)
    • ►  May (4)
    • ►  April (1)
    • ►  March (6)
    • ►  February (2)
    • ►  January (4)
  • ►  2017 (32)
    • ►  November (2)
    • ►  October (6)
    • ►  September (4)
    • ►  August (4)
    • ►  July (3)
    • ►  May (3)
    • ►  April (4)
    • ►  March (6)
  • ►  2016 (16)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (3)
    • ►  June (1)
    • ►  April (1)
    • ►  March (1)
    • ►  February (4)
  • ►  2015 (24)
    • ►  December (2)
    • ►  October (2)
    • ►  August (2)
    • ►  July (10)
    • ►  June (3)
    • ►  April (3)
    • ►  March (1)
    • ►  January (1)
  • ►  2013 (1)
    • ►  August (1)

Total Pageviews

Contact Form

Name

Email *

Message *

Featured Post

Memaafkan atau dimaafkan bukanlah perihal mana yang lebih baik. Keduanya adalah dua hal yang sama-sama membutuhkan keikhlasan. Kita dilatih ...

rukmana.rs

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates